Minggu, 29 Agustus 2010

Telekinesis - benarkah manusia mampu menggerakkan benda dengan pikirannya?

"Those who believe in Telekinesis, Raise My Hand"

--Kurt Vonnegut. Jr--


Dari antara banyak kemampuan unik manusia, Telekinesis adalah salah satu yang paling kontroversial. Berbeda dengan telepati yang lebih bisa diterima di kalangan sains, telekinesis masih dianggap sebagai salah satu fenomena yang tidak bisa dibuktikan secara sains, walaupun keberadaannya cukup diterima oleh banyak ilmuwan lainnya.

Banyak orang percaya kalau kemampuan telekinesis tidak lebih dari sebuah kekuatan supranatural yang berkaitan dengan aktifitas iblis. Sebagian lagi menolak anggapan itu dan percaya kalau manusia sesungguhnya diciptakan dengan menyimpan potensi kekuatan paranormal yang menunggu untuk dibangkitkan.

Sekarang, kita akan melihat bagaimana telekinesis mewarnai dunia sains dan bagaimana kontroversi yang ditimbulkannya.

Psychokinesis/Telekinesis
Istilah Telekinesis pertama kali digunakan pada tahun 1890 oleh seorang peneliti paranormal Rusia bernama Alexander N. Aksakof. Pada tahun 1914, istilah Psychokinesis digunakan oleh penulis Amerika bernama Henry Holt yang kemudian diadopsi oleh sahabatnya, paranormal Amerika bernama J.B. Rhine pada tahun 1934, untuk merujuk kepada kemampuan mengubah hasil lemparan dadu.

Sejak itu, dua sebutan ini sama-sama digunakan untuk menyebut kemampuan yang sama, yaitu kemampuan untuk mempengaruhi pergerakan sebuah benda dari jarak jauh. Ini bisa meliputi mengangkat, menggetarkan, membengkokkan, mematahkan atau menggerakkan benda hingga mengangkat diri sendiri melayang di udara (levitation).

Para peneliti dari komunitas parapsikologi lebih suka menggunakan istilah Psychokinesis, sementara budaya populer seperti film dan buku lebih suka menggunakan istilah telekinesis.

Konsep Psychokinesis (PK)

Konsep yang ada di balik Psychokinesis/Telekinesis adalah argumen kalau semua benda memiliki energi. Ini membuat kita dapat menggerakkan benda tersebut dengan cara menghubungkan energi mental kita dengan energi benda tersebut.

Dengan latihan konsentrasi yang cukup rumit, seseorang disebut mampu membangkitkan kekuatan itu, mulai dari menggerakkan hal-hal yang kecil seperti atom (Mikro PK) hingga hal-hal yang lebih besar seperti sendok (Makro PK).

Salah satu eksperimen yang berkaitan dengan mikro PK pernah dilakukan di ruang bawah tanah Varian Physics Building di Stanford University. Pada waktu itu, subjek eksperimen adalah seorang paranormal ternama bernama Ingo Swann. Tujuan dari eksperimen ini adalah untuk mengetahui apakah Ingo dapat mempengaruhi medan magnet yang diciptakan di dalam sebuah ruangan tertutup di bawah lantai gedung.

Ketika Ingo mulai memfokuskan pikirannya pada medan magnet tersebut, frekuensi osilasi pada magnetometer menjadi berlipat ganda selama sekitar 30 detik. Walaupun Ingo gagal mematikan medan magnet tersebut, namun eksperimen ini dianggap berhasil membuktikan adanya kemampuan Psychokinesis Mikro pada manusia.

Ingo Swann kemudian menjadi salah seorang yang memegang peranan penting dalam proyek Stargate militer Amerika. Kalian bisa membaca mengenainya disini.

Lalu, bagaimana dengan Psychokinesis Makro?

Para Saksi Psychokinesis Makro
Michael Crichton, seorang penulis berkebangsaan Amerika yang menulis novel laris Jurrasic Park mengklaim kalau ia pernah berhasil membengkokkan sendok dengan pikirannya ketika ia sedang mengunjungi sebuah "Pesta membengkokkan sendok". Ia mendeskripsikan pengalamannya ini dalam bukunya yang berjudul Travels yang terbit tahun 1988:
"Saya melihat ke bawah. sendok itu mulai membengkok. Saya bahkan tidak menyadarinya sebelumnya. Logam itu menjadi lembut seperti sebuah plastik yang lunak. Sendok itu tidak memanas sama sekali, hanya sedikit menghangat. Lalu, saya bisa membengkokkan mulut sendok itu hanya dengan menggunakan ujung jari saya. Ini tidak membutuhkan tenaga sama sekali. Saya menyingkirkan sendok itu, lalu mencobanya lagi dengan sebuah garpu. Setelah menggosok beberapa lama, garpu itu membengkok seperti pretzel. Sangat mudah. Saya melihat ke sekeliling ruangan dan melihat anak-anak kecil berusia delapan atau sembilan tahun membengkokkan logam-logam besar. Ini bukan rekayasa karena mereka tidak bermaksud untuk menipu siapa-siapa."
Namun, Crichton mengakui kalau ia juga tidak mengetahui mengapa sendok itu bisa membengkok.

Peneliti senior di Institute of Noetic Sciences bernama Dean Radin juga mengklaim kalau ia berhasil membengkokkan sebuah sendok dengan kekuatan pikiran ketika sedang mengadakan eksperimen bersama rekan-rekan lainnya.

Institute of Noetic Sciences sendiri adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh astronot Edgar Mitchell dan investor bernama Paul N. Temple yang bertujuan untuk meneliti potensi tersembunyi manusia. Subjek penelitian mereka termasuk diantaranya meditasi, kemampuan paranormal, penyembuhan alternatif dan lainnya. Insititute ini menjadi populer ketika Dan Brown mengangkatnya dalam novelnya The Lost Symbol.

Mengenai Psychokinesis, Radin mengatakan:
"Mungkin dalam 50 tahun ke depan, kita akan menggunakan psychokinesis untuk membuka pintu garasi kita atau mengubah saluran televisi kita."
Selain Crichton dan Radin, seorang profesor dari Boston University bernama Robert M. Scoch juga percaya dengan keberadaan kemampuan ini. Ia bercerita kalau ia pernah melihat sebuah buku meloncat dari raknya ketika ia sedang berada di sebuah ruangan yang di dalamnya juga ada seorang ahli telekinesis wanita.

Uri Geller dan Nina Kulagina
Jika kita berbicara mengenai Psychokinesis, maka kita harus menyinggung nama Uri Geller, yang mungkin adalah ahli telekinetik yang paling ternama di dunia.

Geller lahir pada tanggal 20 Desember 1946 di Tel Aviv, Israel, dan saat ini menetap di Inggris. Ia mengklaim memiliki kemampuan psychokinesis. Atraksinya yang paling terkenal adalah membengkokkan sendok.

Selama beberapa dekade, Geller membangun karirnya yang gemerlap berdasarkan kemampuannya ini. Ia muncul di berbagai televisi dan majalah di dunia dan berteman dengan banyak selebritis dunia seperti Michael Jackson.

Luar biasanya, Geller mengklaim kalau kekuatan yang dimilikinya berasal dari makhluk ekstra terestrial. Pada tahun 1975, dua ilmuwan bernama Russel Targ dan Harold Puthoff dari Stanford Research Institute yang meneliti Geller yakin kalau kemampuan paranormal yang dimilikinya asli.

Tidak bisa disangkal, keberadaan Uri Geller turut membuat para peneliti lebih tertarik menyelidiki fenomena telekinesis.

Selain Geller, tokoh lain yang cukup ternama dalam hubungannya dengan telekinesis adalah seorang paranormal dari Sovyet bernama Nina Kulagina (1926-1990). Pada tahun 1960an, sebuah film hitam putih yang menunjukkan Nina menggerakan sebuah objek tanpa menyentuhnya dipertontonkan ke publik dan segera menimbulkan gairah baru dalam dunia parapsikologi.


Dalam eksperimen lain, Nina mampu memisahkan putih dan kuning telur hanya dengan melihatnya. Lalu ia juga berhasil menghentikan detak jantung seekor kodok dari jarak jauh. Nina mengaku kalau ia memperoleh kemampuan itu dari ibunya dan mulai menyadarinya ketika ia melihat benda-benda di sekitarnya bergerak ketika ia marah.

Namun, para peneliti membutuhkan bukti yang lebih solid dibanding sekedar sebuah film.

Bukti Ilmiah dan kejatuhan Uri Geller

Pada masa kini, ketika sulap menjadi tontonan sehari-hari, atraksi membengkokkan sendok menjadi sesuatu yang umum bagi kita. Tetapi, dalam atraksi semacam ini, properti yang digunakan adalah properti sang pesulap. Jika kita memberikan properti yang lain, bisakah mereka melakukan atraksi yang sama?

Pertanyaan inilah yang kemudian digunakan oleh para skeptik untuk membuktikan klaim mereka yang mengaku memiliki kekuatan Psychokinesis. Karena kehidupan Nina Kulagina sebagian besar dihabiskan di Sovyet, para skeptik mengalihkan sasaran mereka kepada sang selebritis psychokinesis, yaitu Uri Geller.

Jika dari awal Geller hanya mengklaim sebagai pesulap, mungkin para skeptis tidak akan terlalu memusingkan dirinya. Namun, karena ia mengklaim memiliki kemampuan supranatural atau Psychokinesis yang didapat dari ekstra terestrial, ceritanya menjadi lain.

Karena itu, para skeptik berusaha mati-matian untuk menemukan jawaban atas sebuah pertanyaan: Apakah Uri Geller benar-benar memiliki kemampuan Psychokinesis ataukah ia hanya menggunakan trik sulap belaka?

Salah satu skeptik yang berusaha membongkar rahasia Geller adalah James randi.

Pada tahun 1973, Geller diundang ke acara talk show bernama "Tonight Show" yang dibawakan oleh Johny Carson. Carson sendiri pernah menjadi pesulap amatir. Tanpa diketahui oleh Geller, Carson meminta bantuan James Randi, yang juga seorang pesulap, untuk mencari cara agar Geller tidak bisa melakukan trik-trik sulap dalam melakukan aksinya.

Randi menjelaskan:
"Saya diminta untuk mencegah usaha rekayasa. Jadi saya meminta mereka untuk menyediakan properti mereka sendiri dan tidak membiarkan Geller atau anggota timnya untuk mendekati atau menyentuh properti itu."
Ketika acara dimulai, sejumlah gelas disusun di atas meja. Salah satunya berisi air. kemudian Geller diminta untuk menebak gelas mana yang berisi air. Atraksi ini disebut Hand Dowsing.

Geller gagal melakukan aksinya. Lihat videonya disini.

Acara tahun 1973 itu dianggap sebagai awal kejatuhannya.

Pada tahun 1996, Geller sedang berada di sebuah acara bernama Noel's House Party. Tanpa diketahui Geller, sebuah kamera tersembunyi ditempatkan di ruangan itu. Lalu, ketika saatnya Geller diminta melakukan aksi membengkokkan sendok, ia tertangkap kamera itu sedang membengkokkan sendok dengan kedua tangannya sambil berdiri, lalu menunjukkan kalau seakan-akan ia telah membengkokkannya dengan pikiran.

Terungkapnya berbagai trik ini membuat seorang pengusaha bernama Gerald Fleming menawarkan hadiah 250.000 poundsterling jika Geller dapat membengkokkan sendok dalam kondisi yang diatur oleh orang lain. Hadiah ini masih belum diklaim oleh Geller hingga saat ini.

James Randi bahkan bertindak lebih jauh. Ia menawarkan hadiah 1.000.000 dolar Amerika jika ada orang yang bisa melakukan psychokinesis atau kemampuan paranormal lainnya dalam kondisi yang telah disepakati bersama. Hadiah ini pun belum berhasil diklaim oleh siapapun hingga saat ini.

Ketiadaan bukti ini juga dikonfirmasi oleh United States National Academy of Sciences yang menyelidiki fenomena Psychokinesis atas permintaan Institut penelitian militer Amerika. Pada tahun 1986, mereka menyimpulkan kalau tidak ditemukan adanya bukti ilmiah mengenai keberadaan kemampuan psychokinesis pada manusia.

Bisakah kita membuktikannya?
Secara pribadi, saya percaya dengan keberadaan kemampuan ini. Namun, pertanyaannya adalah: bisakah kita membuktikannya secara ilmiah?

Dapatkah kita mengklaim kalau telekinesis adalah kemampuan alami manusia yang tersembunyi?

Jika dapat, maka pertanyaan selanjutnya adalah: Bisakah kita melakukannya dalam kondisi yang telah diatur oleh pihak lain?

Ataukah kemampuan telekinesis memang berhubungan dengan kemampuan supranatural yang berhubungan dengan aktifitas roh? Bukankah roh bisa menggerakkan benda seperti yang terlihat di fenomena poltergeist? Jika ini kasusnya, maka saya rasa, wajar jika kita tidak bisa membuktikannya secara ilmiah.

Hadiah 1.000.000 dolar yang dijanjikan James Randy Foundation masih berlaku hingga saat ini. Jika kalian merasa memiliki kemampuan paranormal atau Psychokinesis yang sejati, kalian bisa menghubungi James Randi untuk menunjukkan kemampuan kalian. Mungkin kalian bisa memenangkan hadiah tersebut dan menjadi milyarder yang baru.

(wikipedia, psychicsmart.com, wired.com)

Rabu, 18 Agustus 2010

Memahami fenomena hujan hewan, darah dan materi organik

Hujan hewan dan darah. Ini adalah salah satu topik yang paling sering dibahas oleh para blogger misteri. Namun fenomena ini menjadi lebih familiar di telinga kita akhir-akhir ini karena siaran-siaran televisi mengkaitkannya dengan fenomena mistik (walaupun fenomena yang disinggung sebenarnya telah berlangsung beberapa tahun yang lalu). Karena itu, tidak ada salahnya kita kembali mereview fenomena ini dan melihat kaitannya dengan dunia sains.


Ketika kita mendengar nama "hujan hewan", mungkin kita segera beranggapan kalau sebutan ini adalah sebuah idiom. Tetapi, sesungguhnya nama ini benar-benar mencerminkan peristiwa yang sebenarnya, yaitu jatuhnya hewan-hewan seperti ikan atau kodok ke bumi. Walaupun berhubungan dengan hewan, fenomena ini lebih sering dikaitkan dengan fenomena meteorologi. Kita akan melihat sebabnya nanti.

Fenomena ini tidak terbatas pada jatuhnya hewan-hewan saja, melainkan juga materi-materi organik lainnya seperti daging atau darah.

Walaupun baru dihebohkan akhir-akhir ini oleh beberapa siaran televisi, catatan mengenai keberadaan fenomena ini sebenarnya telah berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu. Contohnya Pliny the elder, seorang sejarawan Romawi kuno yang hidup pada abad ke-1 Masehi, pernah menyebutkan mengenai adanya badai kodok dan ikan.

Jadi, fenomena ini jelas bukan sesuatu yang baru.

Lalu, apa yang menyebabkannya? apakah fenomena ini berkaitan dengan peristiwa mistik? Jawabannya: tentu saja tidak.

Penyebab Fenomena
Pernahkah kalian menonton film berjudul Twister?

Dari judulnya saja, kita tahu kalau film ini bercerita mengenai tornado. Dalam salah satu adegan, kita bisa melihat sebuah tornado berskala 5 mengamuk dengan ganas. Setiap benda yang dilewatinya dihisap dan terangkat ke langit, entahkah itu rumah, pohon, sapi atau bahkan sebuah truk berukuran besar.

Setelah beberapa lama terbang di langit, ketika kekuatan tornado melemah, benda-benda yang diterbangkannya akan terhempas kembali ke bumi. Dengan kata lain terjadi hujan puing, pohon, truk dan tentu saja sapi.

Sama seperti apa yang digambarkan di film tersebut, fenomena hujan hewan kebanyakan disebabkan oleh angin tornado, baik yang terbentuk di darat atau di perairan (waterspout).

Salah satu deskripsi yang meneguhkan kesimpulan ini dapat ditemukan pada cuplikan berita yang dimuat di sebuah harian di Minneapolis, Amerika Serikat, pada Juli 1901:
"Ketika badai sedang bertiup dengan kencang-kencangnya, terlihat sebuah kumpulan besar berwarna hijau seperti sedang turun dari langit, lalu terdengar suara rintik-rintik aneh. Ketika badai reda, para penduduk menemukan berbagai jenis katak menutupi area seluas lebih dari empat blok, bahkan di beberapa ruas jalan, jumlah katak sangat banyak sehingga jalan itu tidak dapat dilewati."
Dalam kondisi badai petir, sebuah tornado mini bisa terbentuk. Ketika tornado mini ini bergerak melewati air dimana terdapat ikan atau kodok, angin ini akan mengangkat hewan-hewan tersebut hingga sejauh beberapa mil. Cepat atau lambat, hewan-hewan tersebut akan jatuh ke bumi. Dalam beberapa kasus, ada hewan yang masih hidup ketika jatuh ke bumi. Dalam kasus lain, hewan-hewan tersebut sudah berada dalam kondisi mati atau membeku.


Selain karena tornado yang terbentuk di darat, Hujan hewan juga bisa disebabkan oleh tornado yang terbentuk di perairan yang biasa disebut waterspout. Kolom udara ini diperkirakan telah menghisap hewan-hewan yang ada di air dan membawanya terbang hingga menjatuhkannya ke tempat lain yang berjarak cukup jauh. Ini bisa menjelaskan mengapa dalam banyak kasus hujan hewan, hanya ditemukan hewan-hewan air tanpa adanya benda-benda darat seperti rumput atau kayu.



Hujan hewan lainnya
Dari antara fenomena hujan hewan, hujan ikan adalah yang paling umum terjadi. Misalnya, peristiwa hujan ikan di Singapura yang terjadi pada tahun 1861. Lalu di Rhode Island pada tahun 1900 atau di India pada tahun 2009.

Yang menarik adalah, fenomena hujan ikan yang terjadi setiap tahun antara bulan Mei dan Juli di Honduras dan telah berlangsung selama lebih dari 100 tahun. Sebelum hujan ikan terjadi, memang para penduduk selalu melaporkan adanya badai petir yang mendahului.

Selain ikan, hewan lainpun tidak luput dari cengkeraman sang tornado.

Pada tanggal 1 Agustus 1869, seekor sapi dikabarkan jatuh dari langit di California. Peristiwa serupa juga dilaporkan pada tahun 1876 di Kentucky. Sekarang, dengan adanya teknologi kamera perekam, sapi yang dibawa angin dan jatuh bukan lagi sesuatu yang aneh. Ya, walaupun hanya satu ekor, sapi yang jatuh pun disebut "hujan sapi".

Pada tahun 1894, di kota Bath, Inggris, terjadi hujan ubur-ubur.

Pada tanggal 6 April 2007, terjadi hujan laba-laba di propinsi Salta, Argentina.


Pada tanggal 11 Juli 2007, terjadi hujan cacing di Louisiana, Amerika Serikat. Cacing-cacing ini dipercaya terbawa semburan angin dari Lacassine Bayou yang jaraknya 5 mil dari lokasi peristiwa.

Pada Juni 2009, terjadi hujan ikan dan kecebong di perfektur Ishikawa, Jepang. peristiwa Ishikawa ini adalah peristiwa yang paling banyak diberitakan oleh televisi Indonesia akhir-akhir ini.


Lalu, pada tanggal 11 Maret 2010, saya memposting mengenai peristiwa jatuhnya lebih dari 100 ekor burung jalak di Somerset, Inggris, yang dilaporkan oleh seorang perempuan bernama Julie Knight. Walaupun peristiwa ini belum tentu disebabkan oleh angin, tetapi peristiwa inipun bisa disebut sebagai "hujan burung".

Namun, masih ada satu misteri yang meliputi fenomena hujan hewan. Teori tornado mini memang dianggap bisa menjawab cara membawa hewan-hewan tersebut ke darat, namun para peneliti masih berusaha memahami mengapa pada umumnya hanya satu jenis hewan yang jatuh ke bumi setiap kali hujan. Teka-teki ini masih belum mendapatkan pemecahannya hingga saat ini.

Hujan Materi Organik
Sama dengan fenomena hujan hewan, masih ada bagian-bagian dari fenomena hujan organik yang belum dapat dipahami sepenuhnya oleh para peneliti.

Salah satu peristiwa yang berhubungan dengan hujan materi organik adalah peristiwa hujan daging segar yang terjadi pada tanggal 9 Maret 1876 di Olympia Springs, Amerika Serikat. Menurut saksi mata bernama Allen Crouch, potongan-potongan daging kecil berjatuhan dari langit di halaman rumahnya seperti butiran salju. Dua pria yang meneliti gumpalan daging itu menyimpulkan kalau daging itu kemungkinan adalah daging menjangan atau domba. Sebagian orang menduga kalau daging itu berasal dari domba-domba yang tercincang ketika terbawa angin.

Lalu, yang kembali dihebohkan pada akhir-akhir ini adalah hujan merah atau hujan darah Kerala yang terjadi pada Juli 2001 di India.

Hujan darah Kerala
Pada tanggal 13 Mei 2009, saya pernah memposting mengenai topik ini secara ringkas. Namun, pada tulisan tersebut saya memang belum menyampaikan hasil kesimpulan resmi para peneliti. Karena itu saya akan sedikit membahasnya kembali.

Pertama kita harus tahu kalau istilah "hujan darah" tidak berarti benar-benar terjadi hujan darah hewan atau manusia. istilah "darah" hanya digunakan untuk merujuk kepada materi air yang berwarna merah. Walaupun langka, namun peristiwa "hujan darah" bukan sesuatu yang asing dalam dunia sains. Contohnya, peristiwa serupa juga pernah terjadi di Columbia pada tahun 2008.

Beberapa peneliti telah mengajukan teori mengenai hujan merah Kerala. Salah satunya adalah teori yang mengatakan kalau materi merah yang bercampur dengan air hujan itu adalah darah sejumlah besar kelelawar yang terbunuh ketika melewati badai.

Sebagian lain percaya kalau warna merah itu adalah pasir gurun yang terbawa angin dan jatuh bersamaan dengan hujan.

Lalu, ada lagi teori yang menyebutkan kalau partikel merah itu sebenarnya adalah debu meteor. Pada kasus "Hujan darah" yang terjadi di Sisilia pada tahun 1872, peneliti berhasil menemukan adanya kandungan besi merah yang membuat mereka mengambil kesimpulan kalau partikel merah itu diakibatkan oleh debu meteor.

Sebagian lagi percaya kalau warna merah itu mungkin disebabkan oleh sejenis bakteri karena peristiwa serupa (walaupun bukan berupa hujan) pernah terlihat di Antartika dimana saljunya mengeluarkan cairan merah seperti darah. Saya pernah memposting mengenai ini pada tanggal 14 Mei 2010.

Namun, mengenai hujan darah Kerala sendiri, pemerintah India bersama Centre for earth Science Studies telah mengeluarkan pernyataan resmi kalau penyebab warna merah tersebut adalah spora sejenis alga yang termasuk ke dalam genus Trentepohlia. Alga jenis ini memang banyak terdapat di wilayah Kerala.

Penemuan ini didukung oleh Seffield University yang bersama dengan Dr.Chandra Wickramasinghe telah lama mempelajari spora stratosferik secara mendalam. Dr.Wickramasinghe mengatakan kalau partikel merah pada hujan Kerala mirip seperti jamur karat dan ia juga menegaskan tidak adanya darah pada hujan tersebut.

Namun, walaupun penyebab warna merah pada air hujan telah diketahui, para peneliti masih belum bisa memastikan bagaimana spora itu bisa menyebar dalam jumlah besar. Tetapi paling tidak, kita tahu kalau peristiwa ini sama sekali tidak berhubungan dengan sesuatu yang mistik.

Peristiwa Nelayan Jepang dan Sapi Langit
Sebelum saya akhiri tulisan ini, saya ingin menceritakan sebuah kisah untuk kalian para pembaca. Kisah ini mengenai seekor sapi yang jatuh dari langit.

Pada tahun 1997, Tim penyelamat Jepang berhasil menyelamatkan sejumlah nelayan yang telah berpegangan di puing-puing kapal mereka di laut lepas selama beberapa jam.

Yang menarik adalah, pengakuan mereka mengenai penyebab tenggelamnya kapal mereka.

Menurut nelayan-nelayan itu, seekor sapi telah jatuh dari langit, menimpa kapal mereka dan menyebabkannya tenggelam. Pihak berwenang yang mendengar pengakuan ini mengira mereka sedang bercanda dan segera menjadi gusar. Lalu, para nelayan yang malang itu segera dimasukkan ke dalam penjara.

Tidak lama kemudian, angkatan udara Rusia menginformasikan kepada pihak otoritas Jepang kalau salah satu kru mereka telah mencuri seekor sapi untuk dipotong. Sapi itu kemudian dimasukkan ke dalam pesawat dan dibawa terbang. Ketika pesawat sedang mengudara, sapi itu menjadi marah dan mulai mengacaukan situasi, mungkin karena panik atau mabuk udara.

Untuk menyelamatkan pesawat yang sedang terbang, para kru memutuskan untuk melempar sapi itu keluar.

Dan akhirnya, kita mendapatkan sebuah kapal penangkap ikan yang tenggelam dan para nelayannya yang berjuang memegang puing-puing kapal sambil berusaha merenungkan peristiwa yang baru saja menimpa mereka.

Ini baru namanya hari yang sial.

Jadi, ketika kita melihat keluar dan masih melihat tetesan air bening yang turun ke bumi, mungkin kita harus mengucap syukur karenanya (ingat nasib para nelayan Jepang).

(wikipedia, bbc.co.uk, rulesmasters.com, thelivingmoon.com)

Sabtu, 14 Agustus 2010

Inbox: Struktur misterius berbentuk labu erlenmeyer di Karawang terlihat dari Google Earth

Struktur apa itu yang terlihat dari Google Earth di Karawang?


Salah satu cara tercepat untuk memecahkan sebuah misteri adalah bertanya kepada mereka yang sudah mengetahui jawabannya. Karena itu, kali ini saya akan meminta bantuan para pembaca untuk memecahkan misteri ini.

Kasus ini dikirim oleh seorang pembaca enigma mengenai sebuah struktur aneh yang terlihat dari Google Earth di Karawang. Saya mencari-cari informasi mengenainya di internet dan sepertinya tidak ada yang pernah menyinggung mengenai struktur unik ini. Jadi, mungkin di antara pembaca ada yang mengetahui jawabannya.

Pertama-tama, dari Google Earth, mari kita lihat koordinat 6°21'58.20"S 107°10'23.37"E.

Kita menemukan sebuah struktur berbentuk Pentagon.


Amazing! Mungkin kalian belum pernah melihat struktur ini ada di Indonesia. Tetapi, misterinya bukan ini. Struktur Pentagon ini adalah kompleks Pemerintahan Daerah Bekasi. Saya menampilkannya karena mungkin di antara kalian ada yang belum mengetahui soal ini (just intermezzo).

Sekarang baru kita masuk ke misteri yang dikirim oleh pembaca.

Di sebelah tenggara Pentagon Bekasi ini, tepatnya di koordinat 6°23'38.15"S 107°13'54.24"E, ada sebuah struktur lain yang juga unik.


Sebentar, saya perbesar terlebih dahulu.


Untuk lebih jelasnya, saya putar arahnya 45 derajat searah jarum jam supaya struktur ini berdiri tegak lurus.


Kita mendapatkan sebuah struktur berbentuk botol kecap atau labu erlenmeyer (sejenis botol/gelas kimia yang biasa digunakan di laboratorium) yang sangat rapi, terlalu rapi sehingga rasanya tidak mungkin struktur itu terbentuk dengan tidak sengaja.

Di atas mulut gelas terdapat daerah berwarna coklat (tanah) yang mirip sekali dengan bentuk kobaran api obor. Jika digabungkan, maka struktur ini terlihat seperti sebuah labu erlenmeyer yang sedang mengeluarkan api.

Tinggi (panjang) gelas ini dari mulut ke dasar adalah 0,65 kilometer. Di bagian dasarnya, terlihat adanya struktur aneh berbentuk mangkuk terbalik berwarna putih.

Saya yakin, kalian yang tinggal di wilayah itu akan dengan mudah mengidentifikasinya.

Sebagai informasi tambahan, Struktur gelas tersebut terletak di kecamatan Teluk Jambe Barat, Karawang. Di dekat mulut tabung tersebut, terdapat bendungan Cibeet yang jaraknya hanya sekitar 0,5 kilometer dan di dekat situ ada kantor desa Pasircongcot.

Jarak struktur ini dari Jalan Raya Pangkalan hanya sekitar 150 meter. Sedangkan jaraknya dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek sekitar 4 kilometer.

Di sebelah timur laut struktur ini, terdapat pemakaman mewah San Diego Hills yang berjarak sekitar 2 kilometer. Di dekat Pemakaman San Diego Hills, terdapat kompleks pabrik Sharp Semiconductor dan Panasonic. Di wilayah itu juga terdapat PT. Pabrik Karawang Prima Sejahtera Steel (KPSS).

Nah, sekarang pertanyaannya adalah, struktur apakah yang membentuk gelas itu? Jalan raya? Atau yang lain?

Adakah yang bisa memberikan informasi?


UPDATE - 22 Mei 2011

Setelah lebih dari 9 bulan, akhirnya kita berhasil memecahkan misteri struktur berbentuk labu Erlenmeyer ini. Terima kasih untuk Bocah Petualang yang telah mengunjungi langsung lokasi tersebut sehingga bisa memberikan kepada kita jawaban yang pasti.

Saya kutip komentar Bocah Petualang di postingan ini (Komentar no.144):

"Yang berbentuk tabung itu ternyata kompleks pemakaman swasta "Taman Pemakaman TAMAN MEMORIAL GRAHA SENTOSA". Bentuk 'tabung' adalah kepercayaan fengshui, coba di google, banyak iklan pemakaman diatas. Sayang waktu kesana penjagaan cukup ketat, saya tidak diperbolehkan masuk. Hanya berhasil memotret pintu gerbangnya saja. Silahkan refer ke http://www.panoramio.com/photo/53046712. Salam - Bocah Petualang"

Ini foto pintu gerbang yang diambil oleh bocah petualang:

Tentu saja foto pintu gerbang ini tidak cukup untuk mengkonfirmasi kalau struktur misterius tersebut adalah kompleks pemakaman ini. Namun jika kita masuk ke website resmi pemakaman tersebut, maka tidak diragukan lagi kalau struktur berbentuk labu Erlenmeyer itu memang kompleks pemakaman Taman Memorial Graha Sentosa.

Ini screenshot dari website resmi mereka: www.tmgs.co.id. Pada menu location, kita akan menemukan sebuah peta lokasi pemakaman.

Lihat di bagian bawah peta yang berwarna hijau. Kita bisa melihat struktur berbentuk labu erlenmeyer.

Jadi misteri ini sudah terpecahkan.

Kompleks pemakaman ini sendiri dibangun pada tahun 2003 dan memang dibuat dengan menggunakan kaidah Feng Shui yang dipandu oleh Grand Master Yap Cheng Hai. Mungkin inilah sebabnya struktur ini dibuat menyerupai labu Erlenmeyer.

Terima kasih untuk Bocah Petualang.

Senin, 09 Agustus 2010

Makhluk misterius bertaring besar ditemukan dan ditembak mati di Argentina

Pada tanggal 23 Juli 2010, dua peternak di Cerro El Creston, sekitar 40 kilometer barat San Jose de Metan, Argentina, berhasil membunuh seekor makhluk aneh seperti manusia, namun dengan gigi taring yang besar dan tajam. Foto kepala makhluk itu bocor ke publik dan cukup menghebohkan masyarakat Argentina.


Menurut penduduk lokal, Makhluk yang ditemukan ini mirip dengan makhluk Ucumar yang dalam kepercayaan lokal disebut sebagai makhluk yang memiliki tubuh seperti manusia dengan rambut hitam lebat menutupi tubuhnya. Kadang makhluk ini juga sering dijuluki sebagai Yeti Argentina.

Keberadaan makhluk ini di wilayah hutan bagian selatan propinsi itu, terutama di Rosario de la Frontera, memang telah menjadi pemberitaan media selama beberapa dekade.

Foto kepala makhluk tersebut yang bocor ke publik diambil oleh seorang pria bernama Martin. Ia memotretnya di properti milik peternak yang membunuh makhluk itu. Foto itu, yang diambil dari sebuah ponsel, jelas memperlihatkan seekor hominid dengan taring panjang dan mata yang menonjol.


Peternak yang membunuh makhluk itu berusia 79 tahun dan memiliki inisial nama JS, sedangkan keponakannya berinisial ES. Keduanya meminta nama asli mereka tidak dibocorkan ke publik.

Martin menceritakan kepada harian El Tribuno mengenai pengalamannya ketika ia mengunjungi peternak tersebut.
"Sabtu itu, saya tiba di peternakan itu dan mereka menceritakan kepada saya mengenai peristiwa yang terjadi pada malam hari sebelumnya. Saya memasuki rumah mereka dan disana tergantung mayat makhluk itu, kedua tangannya terikat dan memanjang hampir menyentuh lantai. Saya menanyakan kepada mereka nama makhluk itu, dan mereka tidak bisa menjawabnya."
Menurut Martin lagi, JS dan ES membunuh makhluk itu pada tanggal 23 Juli kemarin.

Di tengah kegelapan malam, ketika sedang mengumpulkan sapi-sapi, mereka mendengar suara yang memekakkan telinga di dekat ujung bukit yang mengelilingi properti mereka. Ketika menghampirinya dan menyinari tempat itu dengan senter, mereka menemukan adanya sepasang mata hijau bercahaya yang membuat mereka menjadi terpaku.
"Menurut mereka, makhluk itu adalah Goblin, dan untuk menakut-nakutinya, mereka menembakkan senapannya. Peluru itu mengenai makhluk itu di rahang bawah kirinya menembus hingga ke atas alis mata kanan. Karena tembakan itu, makhluk yang dipercaya sebagai Ucumar itu jatuh ke tanah."
Kedua peternak itu kemudian membawa mayatnya ke petenakan. Keesokan harinya, ketika hari terang, mereka mulai yakin kalau mereka telah menembak Ucumar. Kata Martin lagi:
"Makhluk itu memiliki bulu hitam pendek yang lebat di seluruh tubuhnya, kecuali wajahnya. Sangat menakutkan melihat ukuran dari taringnya."
Karena takut dengan tindakan pembalasan, JS meminta Martin dan rekan lainnya untuk memotong kepala makhluk itu dan membuang tubuhnya. Pembalasan yang dimaksud oleh JS adalah karena ia percaya mereka telah membunuh anak dari Ucumar dan kuatir akan adanya tindakan balas dendam.

Namun, tidak jelas apa yang dimaksudnya dengan pembalasan, entahkah pembalasan yang berasal dari sang induk atau dari masyarakat.

Martin menjelaskan: "Kami memotong kepalanya yang kemudian disimpan di peternakan. Lalu, kami membungkus tubuhnya ke dalam beberapa kantong dan membuangnya ke lembah."
JS, sang pemilik Ranch, tinggal sendiri di peternakannya dan hanya mendapatkan kunjungan dari keponakannya sesekali.

Menurut Martin, makhluk itu memiliki tinggi sekitar 60-70 centimer.

Marcelo Choque, seorang dokter hewan dari Environmental Divison of the Service, cukup terkejut melihat foto makhluk itu. Katanya:

"Saya tidak pernah melihat hal yang seperti itu. Jelas itu terlihat seperti figur anthropomorphic, namun saya tidak bisa menyebutkan dari spesies mana. Dan saya juga tidak bisa menjelaskan ukuran taringnya yang luar biasa."

Apakah makhluk itu benar-benar Yeti Argentina?

Ataukah hanya seekor monyet?

Sebagai perbandingan, ini Weeper Capuchin Monkey atau Cebus olivaceus, sejenis monyet yang biasa ditemukan di Amerika Selatan.

Weeper Capuchin monkey


Tengkorak Weeper Capuchin Monkey

Monyet ini juga memiliki ukuran taring yang cukup besar. Miripkah?

Jika makhluk itu seekor monyet, mengapa peternak itu tidak bisa mengenalinya?

Apakah ini semua hanya sebuah hoax? Soalnya, deskripsi Martin mengenai luka tembakan di rahang kiri makhluk itu yang menembus bagian atas alis kanan sepertinya tidak terlihat pada foto. Tetapi, jika mereka sedang membuat sebuah rekayasa, mengapa Martin tidak memberikan deskripsi luka yang lebih masuk akal?

Ataukah sang peternak benar-benar telah membunuh seekor anak Yeti dari Argentina?

(themorningstarr.co.uk, inexplicata.blogspot.com)


UPDATE - 10 Agustus 2010

Setelah berita mengenai tertembaknya makhluk misterius Ucumar di Cerro El Creston tersebar, petugas kepolisian yang dibantu oleh kriminolog, petugas pemadam kebakaran dan penduduk lokal segera melakukan penyelidikan. Tim ini dipimpin oleh Deputi kepala polisi Regino Monteros dan menemukan kalau makhluk di dalam foto tersebut benar-benar ada dan bukan sebuah hoax.


Nama peternak yang membunuh makhluk itu ternyata bernama Joaquin Sarapura, 53 Tahun (Bukan 79 tahun seperti berita sebelumnya). Setelah mendapatkan informasi dari Joaquin, tim tersebut segera menuju lokasi pembuangan mayat yang memakan waktu hingga tujuh jam untuk mencapainya.

Analisis yang dilakukan terhadap bangkai menemukan kalau makhluk itu tidak lebih tinggi dari 70 centimeter.

Menurut Regino Monteros:
"Kami menerima perintah untuk memecahkan misteri ini dan mengambil bangkai yang telah dibuang untuk dipelajari dan untuk menentukan secara sains spesies makhluk tersebut. Selain itu, tindakan kami menyelidikinya juga untuk memulihkan ketenangan penduduk karena akibat pemberitaan ini, ketakutan menyebar di antara penduduk pedesaan dimana legenda makhluk misterius tersebut hidup selama puluhan tahun."
Menurutnya lagi, semua indikasi mengenai makhluk ini menunjukkan kalau ia termasuk ke dalam golongan kera. Namun, tidak pernah ditemukan adanya spesies sejenis ini di daerah tersebut.

Jadi, masih ada misteri yang perlu dipecahkan.

Jika ada perkembangan terbaru dari hasil penyelidikan mereka, saya akan kembali mengupdate berita ini. So keep following this blog.

(Inexplicata.blogspot.com)

Sabtu, 07 Agustus 2010

Skull and Bones - Perkumpulan rahasia universitas Yale

Pada pemilihan presiden Amerika Serikat tahun 2004, dua calon presiden saling berhadapan. George W. Bush dari partai republik berhadapan dengan senator John Kerry dari partai Demokrat. Walaupun berbeda partai dan ideologi, kedua tokoh ini memiliki satu kesamaan. Keduanya sama-sama bonesmen, yaitu anggota perkumpulan rahasia universitas Yale, Skull and Bones.


Pertarungan dua Bonesmen

"Pada tahun akhir saya di kampus, saya bergabung dengan Skull and Bones, sebuah perkumpulan rahasia, begitu rahasianya, sehingga saya tidak dapat mengungkapkan apa-apa lagi."
George W. Bush menulis kalimat itu di dalam buku otobiografinya, A charge to keep.

Menjelang pemilihan presiden tahun 2004, kalimat yang sama diulangi lagi olehnya ketika Tim Russert, wartawan NBC News, meminta pendapatnya mengenai fakta kalau ia dan John Kerry adalah anggota Skull and Bones.

Karena tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, Russert kemudian menanyakan hal yang sama kepada Kerry, Namun, Kerry hanya menjawab," Tidak banyak yang bisa saya katakan. Itu rahasia."

Universitas Yale berdiri pada tahun 1701 dan berlokasi di New Haven, Connecticut. Universitas itu dikenal sebagai salah satu universitas terbaik di dunia. John Kerry lulus dari tempat itu pada tahun 1966 sedangkan Bush lulus pada tahun 1968.

George W. Bush sendiri berasal dari keluarga terpandang yang memiliki ikatan sejarah yang kuat dengan Skull and Bones. Kakeknya, senator Prescott Bush, juga seorang bonesmen. Demikian juga dengan ayahnya, George H.W. Bush, dan pamannya Jonathan Bush.

Di pihak John Kerry, kakak ipar dari pernikahan pertamanya adalah seorang bonesmen. Setelah bercerai, ia menikah dengan Teresa Heinz yang pernah menikah dengan senator John Heinz. Ayah John Heinz juga seorang Bonesmen.

Jadi, pemilihan presiden Amerika tahun 2004 adalah tahun Skull and Bones dan media-media utama di Amerika mulai mempertanyakan fakta ini. Ini cukup luar biasa karena media utama Amerika jarang menurunkan berita mengenai Teori Konspirasi.

Apakah Skull and Bones benar-benar memiliki pengaruh sehebat itu?

Sejarah Skull and Bones

Skull and Bones didirikan pada tahun 1832 oleh mahasiswa Yale bernama William Huntington Russel. Russel berasal dari sebuah keluarga kaya yang mendapatkan hartanya dari bisnis perdagangan opium.

Pada awal tahun 1830, Russel pergi ke Jerman untuk belajar selama setahun. Di sana, ia bertemu dengan pemimpin sebuah perkumpulan rahasia dan segera menjalin persahabatan dengannya. Perkumpulan ini disebut memiliki keterkaitan dengan okultisme dan menggunakan kepala orang mati sebagai lambangnya.

Saat itu, di Amerika sedang beredar sentimen anti freemasonry yang sangat kuat. Partai anti mason didirikan dan banyak politikus berkampanye untuk melarang aktifitas Freemasonry. Dampak dari kampanye ini kemudian mempengaruhi semua organisasi yang bersifat rahasia, termasuk perkumpulan-perkumpulan mahasiswa.

Ketika Russel kembali ke Yale, ia menemukan kalau sentimen inipun mempengaruhi perkumpulan-perkumpulan yang ada di situ, termasuk perkumpulan favoritnya, Phi Betta Kappa, yang mulai menanggalkan tradisi kerahasiaan mereka.

Melihat situasi ini, Russel menjadi sangat marah dan bertekad untuk membalas dendam.

Lalu ia mengumpulkan para mahasiswa dari keluarga berpengaruh dan mengajak mereka untuk mendirikan sebuah perkumpulan rahasia yang akan segera menjadi salah satu perkumpulan rahasia paling berpengaruh di Amerika.

Tindakan ini merupakan simbol perlawanan Russel terhadap arus politik di Amerika.

William Huntington Russel

Maka lahirlah The Brotherhood of Death atau The Order of the Skull and Bones yang kemudian berubah menjadi Skull and Bones saja.

Lambangnya adalah sebuah tengkorak dengan tulang bersilang dengan angka 322 tertera di bawahnya. Tidak ada yang bisa memastikan maksud 3 angka tersebut, namun salah satu versi menyebutkan kalau angka itu menunjukkan bahwa perkumpulan itu didirikan pada tahun 1832 dan merupakan korps ke-2 dari perkumpulan rahasia okultis yang dijumpai Russel di Jerman.

Salah satu rekan Russel yang turut mendirikan Skull and Bones adalah Alphonso Taft. Di kemudian hari, anaknya yang bernama William Howard Taft akan menjadi presiden Amerika Serikat ke-27. Tentu saja ia juga adalah seorang bonesmen dan menjadi bonesman pertama yang berhasil menduduki kursi presiden Amerika Serikat.

Tidak lama setelah Skull and Bones berdiri, paling tidak beberapa perkumpulan rahasia lain seperti Scroll and Keys yang juga berdiri di Yale. Namun tidak ada satupun yang bisa menandingi pengaruh Skull and Bones.

Pada tahun 1856, keluarga Russel membangun sebuah bangunan yang dipakai sebagai markas perkumpulan ini. Bangunan kokoh tanpa jendela ini dikenal dengan sebutan Tomb atau makam.


Dari bangunan misterius ini, para bonesmen dilahirkan dan dipersiapkan untuk menjadi para pemimpin Amerika di masa datang.

Perekrutan Anggota
Pada musim semi setiap tahun, para anggota senior Skull and Bones mulai merekrut anggota-anggota baru. Karena memang hanya dimaksudkan sebagai perkumpulan elit, mereka hanya memilih 15 anggota setiap tahun. Semuanya laki-laki. Hanya pada tahun-tahun belakangan ini keanggotaan mereka mulai meliputi wanita.

Tidak ada yang mengetahui pasti dasar pemilihan ini. Namun biasanya para anggota baru dipilih karena latar belakang keluarga atau reputasi mereka.

Anggota Skull and Bones tahun 1947 - George H.W Bush berdiri di paling kanan

Setelah 15 anggota baru terpilih, mereka harus menjalani tradisi atau ritual wajib seperti berbaring di dalam peti mati, bergulat di lumpur, mencium tengkorak dan memberikan pengakuan mengenai sejarah kehidupan seksual mereka di hadapan anggota-anggota lain.

Salah satu alumni Yale bernama Alexandra Robbins telah lama tertarik dengan kelompok ini. Ia menulis sebuah buku berjudul "Secrets of the Tombs: Skull and Bones, the Ivy League, and the Hidden Paths of Power." Robbins sendiri adalah anggota Scroll and Keys.

Menurutnya ritual ini dilakukan untuk menciptakan ikatan yang kuat di antara anggota.
"Itulah sebabnya mereka menceritakan sejarah kehidupan seksual mereka. Jika kamu ingin menciptakan ikatan persahabatan yang kuat dalam waktu sesingkat mungkin, maka ritual itu cukup masuk akal."
Anggota-anggota Skull and Bones
Setelah diterima menjadi anggota, mereka akan diberikan nama julukan yang unik. Anggota dengan badan paling tinggi akan diberi nama Long Devil. Jika ada di antara anggota yang menjadi kapten regu football, maka nama julukannya adalah Boaz.

Kebanyakan nama diambil dari literatur sastra atau keagamaan seperti Hamlet, Remus, Thor, Baal atau Odin. George H.W. Bush memiliki nama julukan Magog. Sedangkan anaknya, George W. Bush, karena belum bisa memutuskan nama yang ingin dipakai, diberi julukan "Temporary", nama yang kemudian tetap melekat padanya.

Walaupun terdengar seperti sebuah perkumpulan anak-anak iseng, alumni perkumpulan ini di kemudian hari berhasil memegang jabatan-jabatan penting di Amerika, mulai dari hakim agung, jaksa, senator, pejabat intelijen, duta besar dan tentu saja Presiden Amerika Serikat.

Selain memegang jabatan politik, mereka juga berhasil menjadi para pengusaha ternama. Contohnya adalah Henry Luce, pendiri majalah Time dan Frederick Smith, pendiri FedEx serta Harold Stanley, pendiri Morgan Stanley, salah satu institusi keuangan terbesar di dunia,

Sama seperti perkumpulan rahasia lainnya, Skull and Bones juga memiliki misterinya sendiri.

Misteri Tengkorak Geronimo
Sejak lama beredar rumor yang menyebutkan kalau para bonesemen memiliki tengkorak Geronimo di dalam markas mereka. Geronimo sendiri adalah kepala suku indian Apache yang tewas tahun 1909 dan terkenal karena perlawanannya kepada pasukan Amerika Serikat.

Kisah ini bermula ketika Ned Anderson, kepala suku Apache di Arizona, berkampanye untuk mengembalikan kerangka Geronimo ke tanah Apache di Arizona. Selama masa kampanyenya, ia menerima sebuah surat misterius dari seseorang yang mengaku sebagai anggota Skull and Bones yang mengatakan kalau para bonesmen memiliki tengkorak geronimo di markas mereka.

Surat itu menyertakan foto sebuah tengkorak di dalam kotak kaca.

Rumor ini mendapatkan validitasnya ketika pada tahun 2005 seorang sejarawan menemukan sebuah surat dari tahun 1918 yang ditulis oleh Winter Mead untuk F. Trubee Davison, keduanya bonesmen. Dalam surat itu Mead menceritakan kalau enam orang bonesmen, salah satunya adalah Prescott Bush, mencuri tengkorak Geronimo dari kuburan di Fort Sill pada tahun 1918.

Kisah ini cukup menarik perhatian karena keturunan Geronimo yang masih hidup mengajukan tuntutan hukum kepada para Bonesmen untuk mengembalikan tengkorak itu.

Namun, sebagian sejarawan percaya kalau tengkorak yang ada di markas Bonesmen bukan milik Geronimo karena pada tahun 1918 makamnya tidak memiliki tanda sama sekali. Kemungkinan para Bonesmen telah mencuri tengkorak yang salah.

Hingga hari ini, kisah ini masih menjadi salah satu misteri Skull and Bones yang paling menarik, apalagi didukung dengan fakta kalau para bonesmen sepakat menolak berkomentar mengenai rumor ini ataupun mengenai tuntutan hukum dari keturunan Geronimo.

Skull and Bones dan CIA

Selain kisah mengenai tengkorak Geronimo, misteri lain yang menyelimuti Skull and Bones adalah hubungan mereka dengan Central Inteligency Agency (CIA).

Menurut para penganut teori konspirasi, Skull and Bones berada di balik pendirian organisasi intelijen ini. Dugaan ini didasarkan fakta kalau beberapa pendiri CIA adalah bonesmen. George H.W. Bush sebelum menjabat presiden Amerika ke-41 juga pernah menjabat sebagai kepala CIA.

Isu ini mengakar cukup kuat sehingga CIA sendiri turun tangan membantahnya. Bantahan ini didukung oleh Gaddis Smith, Profesor Emeritus Sejarah di Yale. Katanya:
"Ada penjelasan yang lebih sederhana mengenai ini. Setelah perang dunia II, kantor Office of Strategic Services, Cikal bakal CIA, memang merekrut para mahasiswa-mahasiswa cerdas dari Ivy Leagues (Universitas-univeritas terbaik) seperti Yale, Harvard dan Princeton. Jadi, tidak ada konspirasi besar disini."
Skull and Bones - Konspirasi?
Sudah tiga abad Yale menyediakan pemimpim-pemimpin masa depan untuk Amerika. Karena itu Yale sering disebut sebagai laboratorium kepemimpinan. Menurut presiden Yale University, Richard Levin, Selain reputasi akademisnya, Yale juga menyediakan tempat untuk belajar mengenai kepemimpinan karena di kampus itu sendiri terdapat 250 organisasi resmi. Wajar kalau Yale banyak menghasilkan pemimpin-pemimpin di Amerika.

Contohnya, empat penandatangan deklarasi kemerdekaan adalah alumni Yale. Demikian juga empat dari enam presiden Amerika terakhir (Gerald Ford, Bush senior, Bush junior dan Bill Clinton).

Jadi, tidak ada konspirasi Skull and Bones, termasuk dalam pemilihan presiden Amerika tahun 2004.

Bagaimanapun juga, fakta ini tetap saja menarik perhatian. Alexandra Robbins berkata:
"Apa yang membuat semuanya menarik adalah fakta kalau mereka hanya merekrut 15 anggota pertahun, yang artinya hanya ada sekitar 600 anggota yang masih hidup. Sekarang dua diantaranya saling berhadapan. Bukankah luar biasa?"
Namun, Robbins mengakui kalau Skull and Bones memang berbeda dengan perkumpulan rahasia lainnya seperti Freemasonry yang memiliki filosofi dan akar pengajaran yang cukup kuat.

"Tidak ada pengajaran khusus yang harus mereka sebarkan," Kata Robbins. "Yang mereka miliki hanyalah agenda untuk menempatkan para anggotanya di posisi-posisi berpengaruh.

Ketika Bush memerintah, paling tidak ia telah menunjuk 10 bonesmen untuk menduduki jabatan penting di pemerintahan.

Jadi, Skull and Bones mungkin memang tidak memiliki ambisi untuk menguasai dunia atau menciptakan New World Order. Yang mereka lakukan hanyalah mempraktekkan nepotisme kekuasaan. Bukankah hal ini juga terjadi di seluruh dunia dan kelompok?

Mengenai para bonesmen, wartawan Time, M.J Stephey, berkata:
"jika kita menghilangkan latar belakang keluarga, pengaruh kekuasaan dan kekayaan mereka, maka Skull and Bones hanyalah sebuah klub mahasiswa aneh yang suka dengan permainan Dungeon and Dragon."
Ron Rosenbaum, seorang jurnalis yang pernah mengekspose mengenai Skull and Bones di majalah Esquire pada tahun 1977 sedikit banyak setuju dengan pendapat Stephey. Ia berkata:
"Kebanyakan tokoh-tokoh yang turut membantu membentuk karakter nasional Amerika di abad terakhir ini adalah mereka yang karakternya dibentuk oleh Skull and Bones. Tetapi, perkumpulan ini bukan komplotan rahasia yang memerintah dunia. Mereka hanya jaringan pengaruh dan kekuasan yang jarang diberitakan."
Di luar markas Skull and Bones, sebuah truk laundry terlihat. Ben Barrett, sang petugas laundry, baru saja keluar dari "Tomb" dengan satu kantong pakaian kotor. Sejak lama ia memang bertugas mengambil pakaian kotor para bonesmen.

Adakah sesuatu yang aneh?

"Hanya ada taplak meja dan kain lap," Jawabnya.

Tidak ada jubah bertudung? atau kostum iblis?

"Tidak. Hanya ada Linen dan Taplak meja."

(cbsnews.com, msnbc.com, yaledailynews.com, washingtonpost.com, wikipedia)


Komentar Pilihan:


Linus Tua said..

"Pada tahun akhir saya di kampus, saya bergabung dengan Skull and Bones, sebuah perkumpulan rahasia, begitu rahasianya, sehingga saya tidak dapat mengungkapkan apa-apa lagi."
George W. Bush menulis kalimat itu di dalam buku otobiografinya. [enigma].

Pada waktu penulis otobiografinya bertanya lebih dalam lagi tentang Skull and Bones, George W. Bush berkata pelan "Can you keep this secret?". "Yes, I can", jawab penulis.

kemudian Mr.President berbisik di telinga penulis dengan ramah, "Me too...".


August 7, 2010 8:24 PM


Selasa, 03 Agustus 2010

Saqqara Bird - Bukti teknologi pesawat di masa lampau?

Ketika manusia melihat burung yang sedang terbang, pikiran mereka pun melayang dan mulai mencari cara untuk bisa terbang seperti itu. Proses berpikir ini mungkin telah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Tetapi benarkah mereka yang hidup ribuan tahun yang lalu telah menemukan cara untuk membuat pesawat yang bisa membawa mereka terbang?


Ini adalah pertanyaan lainnya dari seorang pembaca mengenai sebuah "Ooparts" dari Mesir.

Tentu saja kita membutuhkan alat untuk bisa terbang seperti burung. Menurut sejarah yang kita ketahui, tahun 1783 adalah tahun pertama manusia bisa mengangkasa ketika dua orang Perancis, de Rozier dan d'Arlandes berhasil terbang dengan balon udara di atas kota Paris.

Lalu, teknologi kita mengalami lompatan ketika kita bukan hanya bisa melayang, melainkan benar-benar melaju terbang dengan kecepatan tinggi. Ini terjadi ketika Wright bersaudara menciptakan pesawat terbang dan berhasil terbang dengan selamat di atas Kitty Hawk pada tahun 1903.

Impian manusia untuk bisa terbang seperti burung akhirnya menjadi kenyataan.

Namun, mungkin sejarah kita tidak seperti yang kita ketahui selama ini. Sebagian orang sejak lama percaya kalau teknologi yang kita miliki sekarang sebenarnya tidak lebih hebat daripada teknologi nenek moyang kita, termasuk dalam hal Aerodinamika. Penemuan sebuah artefak di Mesir ini diklaim sebagai buktinya.

Pada tahun 1898, sebuah artefak kuno terbuat dari kayu sycamore ditemukan di sebuah makam di Saqqara, Mesir. Artefak ini diperkirakan berasal dari tahun 200 SM. Tetapi, apa yang menarik dari objek ini adalah kenyataan kalau ia memiliki bentuk seperti sebuah pesawat terbang atau pesawat layang.

Panjang objek ini sekitar 15 cm dengan rentang sayap 18 cm. Ia bahkan memiliki ekor seperti sebuah pesawat.


Ketika ditemukan, artefak ini kemudian dikatalogkan sebagai model seekor burung dan dibiarkan berdebu di ruang bawah tanah museum Kairo hingga tahun 1969 ketika ditemukan oleh Dr. Khalil Messiha. Copy artefak itu kemudian dipajang di Museum Kairo dan menarik perhatian para peneliti. Sejak itu, beberapa artefak serupa juga ditemukan kembali. Penemuan ini dianggap penting oleh pemerintah Mesir sehingga mereka membuat sebuah komite untuk menelitinya lebih lanjut.

Karena karakteristiknya yang berbentuk seperti itu, artefak ini kemudian disebut sebagai Saqqara Bird atau Saqqara Glider.


Pada tahun 1991, Dr.Messiha menerbitkan sebuah makalah berjudul "African Experimental Aeronautic: A 2.000 Years Old Model Glider" yang berisikan teorinya mengenai Saqqara Bird. Ia percaya kalau artefak ini adalah sebuah bukti yang tidak terbantahkan kalau bangsa Mesir Kuno telah memiliki teknologi aerodinamika.

Teori Dr.Messiha cukup menarik untuk disimak karena teori ini mendukung anggapan kalau pada masa lampau nenek moyang kita sesungguhnya telah memiliki teknologi yang cukup tinggi.


Kalau begitu, mungkinkah Saqqara Bird menunjukkan kalau bangsa Mesir kuno yang hidup ribuan tahun yang lalu telah memiliki teknologi aerodinamika seperti yang kita miliki di masa modern ini?

Menurut pendapat saya tidak.

Saya tidak mengatakan kalau bangsa Mesir kuno tidak memiliki teknologi tinggi. Yang ingin saya katakan adalah mendasarkan argumen tersebut dengan menggunakan Saqqara Bird adalah argumen yang cukup lemah.

Mari kita melihat artefak ini dengan pandangan yang lebih kritis.

Pertama, kita harus mengetahui kalau apa yang dipajang di Museum Kairo adalah sebuah replika dari artefak yang sebenarnya. Namun replika ini dibuat dengan akurasi tinggi sehingga boleh dibilang mencerminkan karakteristik artefak yang asli.

Jika melihat foto di atas, mungkin kalian akan percaya kalau artefak itu adalah sebuah model pesawat terbang karena kemiripannya yang luar biasa.

Tetapi tunggu dulu, saya akan mengajak kalian untuk melihat sisi yang lain dari artefak ini.

Jika kita hanya melihat kepada foto artefak ini dari satu sisi, maka kita akan dibuat percaya kalau artefak ini adalah sebuah model pesawat.

Sekarang coba lihat dari samping.


Lalu dari depan.


Apakah masih terlihat seperti pesawat bagi kalian?

Sayangnya, beberapa website memang hanya menampilkan foto artefak ini dari belakang sehingga menimbulkan kesan kalau artefak ini adalah sebuah model pesawat. Namun, ketika kita melihat adanya sepasang mata di kepalanya, kita akan segera teringat dengan seekor burung, bukan sebuah pesawat. Bahkan kalian bisa melihat paruhnya.

Jadi, kita tidak bisa menyalahkan para arkeolog ketika mereka menyebutnya sebagai "burung Saqqara".

Menurut para arkeolog, artefak ini sesungguhnya adalah model seekor burung Falcon. Burung ini memang biasa digunakan untuk mewakili beberapa dewa penting di Mesir seperti Horus dan Ra.

Namun, Dr.Messiha menolak anggapan kalau artefak itu adalah seekor burung karena menurutnya artefak tersebut tidak memiliki sepasang kaki dan ekor vertikal seperti itu.

Dr.Messiha lupa kalau artefak inipun tidak mencerminkan sebuah pesawat. Untuk bisa terbang, sebuah pesawat membutuhkan Tailplane (ekor melintang pada pesawat). Pada Saqqara Bird, Tailplane tidak ditemukan. Lagipula, saya juga tidak melihat adanya roda pesawat pada artefak itu.

Tailplane

Namun, Dr.Messiha tetap pada pendiriannya dengan menganggap kalau pada awal desainnya, artefak itu memiliki tailplane yang karena suatu sebab hilang entah kemana. Jadi, ia berusaha membuktikannya dengan menciptakan sebuah replika pesawat mirip dengan Saqqara Bird yang besarnya 6 kali model itu untuk diterbangkan. Kali ini, ia menambahkan tailplane untuk membuktikan teorinya.
"Saya sudah membuat sebuah model serupa dari kayu Balsa dan menambahkan Tailplane (yang saya anggap telah hilang) dan saya tidak terkejut ketika menemukan replika itu bisa melayang di udara hingga beberapa yard ketika dilempar dengan tangan"
Percobaan ini mungkin meneguhkan teorinya, namun, klaim Dr.Messiha ini dibantah oleh seorang desainer glider (pesawat layang) bernama Martin Gregorie yang membuat model yang sama, juga dari kayu Balsa. Menurut Martin, Saqqara Bird jelas tidak akan bisa stabil tanpa adanya Tailplane.

Replika Martin Gregorie

"Bahkan setelah Tailplane ditambahkan, kinerja Replika itu sangat mengecewakan" Kata Martin.

Martin menyimpulkan kalau Saqqara Bird mungkin hanyalah sebuah mainan anak-anak atau indikator angin, yang tentu saja bukan merupakan bukti kehebatan teknologi Mesir kuno.

Pada tahun 2006, History Channel juga pernah membuat sebuah dokumenter mengenai Saqqara Bird dimana mereka meminta pendapat seorang ahli aerodinamika bernama Simon Sanderson yang segera membuat replika Saqqara Bird dengan ukuran 5 kali lebih besar dari ukuran aslinya.

Sanderson kemudian mengujinya dalam sebuah simulator dan menemukan kalau Saqqara Bird memang bisa terbang dalam kondisi tertentu, namun ia membutuhkan rudder samping untuk terbang dengan benar.

Hasil eksperimen Sanderson cukup meneguhkan pendapat Martin Gregorie.

Jadi, dengan demikian kita bisa menyimpulkan kalau Saqqara Bird kemungkinan besar benar-benar model seekor burung.

Lagipula jika benar-benar bangsa Mesir kuno memiliki teknologi penerbangan, mengapa hal itu tidak tertulis di dalam catatan-catatan kuno mereka atau catatan kuno bangsa lain seperti Yunani?

Walaupun replika burung yang dibuat Dr.Messiha (yang kebetulan dibuat dari kayu Balsa - kayu paling ringan di dunia) bisa terbang, apakah itu membuktikan kalau bangsa Mesir kuno punya teknologi pesawat terbang? Bisa saja itu cuma membuktikan kalau bangsa Mesir adalah pembuat mainan yang hebat.

Jika Dr.Messiha bisa mempercayai kalau artefak itu adalah model sebuah pesawat terbang yang tidak sempurna, mengapa ia tidak bisa mempercayai kalau artefak itu adalah model seekor burung yang tidak sempurna?

(wikipedia, ancientalientblog.com)