Minggu, 26 Desember 2010

Mystery Spot - Penjelasan

Sesuatu yang aneh terjadi di tempat yang disebut Mystery Spot. Konon di tempat itu, hukum gravitasi tidak lagi berlaku. Kita bisa berdiri di atas dinding rumah dan tidak terjatuh. Bola mengalir ke tempat yang lebih tinggi. Bahkan tinggi badan kita bisa terlihat berubah-ubah. Benarkah ada tempat semacam itu di dunia? Apa yang menyebabkan terjadinya anomali seperti itu? Ini jawabannya.


Banyak tempat di dunia, terutama Amerika Serikat yang dijuluki Mystery Spot. Yang paling terkenal adalah di St.Ignace (Michigan), Santa Cruz (California), Oregon Vortex (Oregon) dan Spook hill (Florida).

Di tempat-tempat ini, para pemandu wisata akan menceritakan mengenai sebuah titik dimana hukum gravitasi tidak lagi berlaku. Jika kita masuk ke dalam rumah yang ada di titik tersebut, kita bisa berdiri di dindingnya tanpa tejatuh. Air atau bola akan mengalir ke arah yang lebih tinggi dan seseorang bisa berdiri di sudut-sudut yang mustahil. Bahkan seseorang bisa terlihat lebih pendek atau tinggi di tempat itu. Sepertinya sebuah fenomena yang mustahil.

Jika kalian bertanya kepada pemandu wisata, maka mereka akan mengatakan kepada kalian kalau fenomena yang terjadi di tempat itu berada di luar jangkauan sains dan muncul karena adanya aktifitas UFO atau paranormal.

Namun, kenyataannya ternyata tidak seperti itu.

Mystery Spot mungkin adalah salah satu fenomena yang paling banyak disalahartikan sehingga seringkali dikaitkan dengan peristiwa mistis. Namun, tempat ini sesungguhnya hanyalah sebuah atraksi turis yang sengaja dibangun. Karena itu ketika kita mengunjunginya, kita diwajibkan untuk membeli tiket, persis seperti dunia fantasi atau taman hiburan.


Setelah kita membeli tiket dan masuk, kita akan dibawa ke sebuah rumah yang menjadi Mystery Spot. Sebelum kita dibawa masuk ke dalam rumah, sang pemandu wisata akan berbicara soal fenomena anti gravitasi yang dibumbui dengan sedikit legenda mengenai UFO atau peristiwa paranormal lainnya. Sampai pada tahap ini, pikiran kita akan dipenuhi oleh berbagai imajinasi yang akan menambah kuat persepsi di dalam pikiran kita.

Nah, ketika kita diajak masuk ke dalam rumah, kita akan mengalami sendiri keajaiban-keajaiban mystery spot yang telah melegenda itu.

Bagaimana bisa hukum gravitasi tidak berlaku di tempat itu? Bagaimana cara mereka membuatnya?

Jawabannya cukup sederhana.

Sama seperti Gravity Hill yang pernah saya posting sebelumnya, fenomena yang terjadi pada Mystery Spot sesungguhnya terjadi karena ilusi visual yang muncul akibat kemiringan yang sedemikian rupa. Dalam kasus ini, rumah yang disebut sebagai Mystery Spot dimiringkan dengan sudut sekitar 20-25 derajat.


Untuk menambah kuat persepsi, sepanjang jalan menuju rumah, dibuat landscape yang menunjukkan seakan-akan terdapat anomali gravitasi di seluruh lokasi tersebut.


Lalu, interior di dalam rumah seperti perabot, lantai, dinding dan langit-langit, diatur sedemikian rupa sehingga seseorang yang berada di dalam akan memiliki persepsi kalau rumah itu sesungguhnya tidak miring.

Inilah yang menyebabkan seseorang bisa berdiri di dinding rumah tanpa terjatuh dan air bisa terlihat seperti mengalir ke tempat yang lebih tinggi.

Ilustrasi bagaimana seseorang bisa berdiri di dinding rumah tanpa terjatuh

Ilustrasi bagaimana air atau bola bisa mengalir ke tempat yang lebih tinggi

Lihat contoh lain di bawah ini.

Perhatikan orang-orang yang berdiri di luar rumah itu. Dengan melihat mereka, kita segera mengetahui kalau rumah itu sesungguhnya miring ke kiri. Ini karena posisi berdiri mereka berfungsi sebagai patokan horizontal bagi kita. Jadi, ketika kita melihat pria di dalam rumah berdiri di dinding tanpa terjatuh, segala sesuatu terlihat wajar bagi kita.

Namun, bayangkan jika sebuah dinding dipasang dan menghalangi pandangan kita keluar rumah. Kita tidak lagi memiliki patokan horizontal untuk menentukan kemiringan rumah. Pastilah kita mengira sebuah mukjizat sedang terjadi karena teman kita bisa dengan mudah berdiri di dinding rumah seperti spiderman.

Sederhana kan?

Walaupun teknik ilusi ini telah diketahui umum, namun tetap saja tidak mengurangi keunikannya. Bahkan tempat ini menjadi salah satu tempat favorit bagi para dosen psikologi untuk menjelaskan kepada mahasiswanya mengenai ilusi dan persepsi.

Menurut William Prinzmetal, seorang profesor psikologi dari Berkeley University, Mystery Spot menjadi menarik karena adanya hasrat dari manusia untuk menentukan orientasi horizontal ataupun vertikal sehingga mereka akan segera mengambil sebuah patokan jika mereka tidak bia melihat batas horizon bumi.

"Kita ini benar-benar makhluk visual," Katanya. "mekanisme di dalam tubuh kita yang bertanggung jawab untuk menentukan horizontal dan vertikal paling terpengaruh oleh apa yang kita lihat. Jika konteks itu dikacaukan, maka patokan kita tentang horizontal dan vertikal juga ikut menjadi kacau."

Menurut Prinzmetal, bahkan walaupun ia sudah mengetahui rahasianya, ia masih saja terkagum-kagum setiap kali mengunjungi rumah itu.

Dari banyaknya lokasi Mystery Spot di Amerika, rata-rata mengklaim kalau lokasi mereka adalah yang pertama berdiri. Namun, berdasarkan hasil penelitian, ditemukan kalau Mystery Spot yang pertama adalah yang terdapat di Oregon Vortex yang didirikan tahun 1930an.

Setelah itu rumah anti gravitasi lain mulai bermunculan di seluruh Amerika Serikat, kemungkinan meniru Oregon Vortex karena kemiripan desain yang sangat luar biasa. Bahkan cerita legenda yang menyertainya pun sama di antara berbagai Mystery Spot tersebut. Hal ini tentu saja menimbulkan tuntutan hukum diantara para pemiliknya.

Untuk lebih jelas memahami mengenai Mystery Spot, kalian bisa melihat video di bawah ini:


(link youtube)

Baca juga: Misteri Gravity Hill - Penjelasan

(currents.ucsc.edu, berkeley.edu, psychologie.tu-dresden.de)

Minggu, 19 Desember 2010

Stonehenge - Sejarah dan Bagaimana monumen ini dibangun?

Di lokasi situs purba Wiltshire, Inggris, terdapat sebuah monumen misterius yang sejak lama menjadi objek perdebatan dan kontroversi. Monumen yang disebut stonehenge itu terdiri dari batu-batu raksasa yang disusun dengan rapi. Bagaimana monumen ini dibangun? Oleh siapa? dan untuk apa? Benarkah monumen ini dibangun oleh kaum raksasa atau alien?


Apa yang membuat monumen ini begitu membingungkan adalah kenyataan kalau monumen ini didirikan oleh sebuah kebudayaan yang tidak memiliki catatan-catatan sejarah. Ini menambah aspek kemisteriusan dari Stonehenge itu sendiri.

Monumen Stonehenge yang memiliki diameter sekitar 90 meter ini terletak di Wiltshire, 13 kilometer dari Salisbury. Monumen ini adalah salah satu monumen megalitik yang paling ternama di dunia. Beberapa penulis percaya kalau monumen ini dibangun oleh para alien, yang lain percaya kalau monumen ini dibangun dengan kekuatan supranatural. Menurut mereka, mustahil manusia masa lampau dengan teknologi purbanya mampu membangun monumen yang sedemikian besar dan rumit.

Benarkah demikian? Bisakah kita menduplikasi pembangunan monumen sejenis ini dengan teknologi seadanya?

Pada tulisan ini, saya akan menceritakan sejarah singkat Stonehenge dan teori baru mengenai tujuan pendirian dan cara konstruksinya. Paling tidak, ada pandangan alternatif selain teori supranatural atau alien.

Sejarah pembuatan Stonehenge
Walaupun ada beberapa teori yang bervariasi, para arkeolog umumnya sepakat kalau monumen ini pertama kali didirikan pada tahun 3.500 SM dalam beberapa fase.

Pada tahun 3.500 SM, masyarakat semi nomadik yang disebut Windmill Hill people (3.500 - 2.600 SM) yang mendiami wilayah Salisbury mulai membangun monumen tersebut. Konstruksi awalnya dimulai dengan membuat 56 lubang yang membentuk formasi lingkaran. Lubang ini kemudian diberi nama Aubrey Hole karena ditemukan pertama kali oleh John Aubrey. Lalu, batu pertama yang disebut Heel Stone setinggi 4,9 meter diletakkan di pintu masuk formasi tersebut.

Beberapa ratus tahun kemudian, masyarakat Beaker (2.600 - 2.510 SM) membawa 80 blok batu bluestone yang masing-masing memiliki berat sekitar 4 ton dari sebuah pertambangan di gunung Prescelly yang jaraknya sekitar 240 mil. 80 blok batu yang disebut megalith ini kemudian disusun sehingga membentuk dua lingkaran konsentris.

Sebagai informasi, yang disebut bluestone disini tidak merujuk kepada istilah geologi. Istilah ini digunakan untuk merujuk kepada batu-batuan asing yang bukan berasal dari lokasi tersebut. Dalam kasus Stonehenge, batuan bluestone yang digunakan adalah dari jenis Preseli Spotted Dolerite yang lebih keras dari batu granit.

Setelah penyusunan bluestone, pembangunan bagian luar monumen mulai dikerjakan oleh Wessex People (2.600 - 2.510 SM). Kali ini, para arsitek tersebut menggunakan 30 batu raksasa. Batu-batu yang disebut Sarsen ini memiliki berat masing-masing sekitar 25 ton dengan tinggi sekitar 4 meter dan diperkirakan dibawa dari Marlborough Downs yang jaraknya sekitar 20 mil dari lokasi.

Pertanyaaannya adalah bagaimana cara mereka membawa batu sebesar itu dari jarak yang cukup jauh? Lalu, jika mereka berhasil membawanya, bagaimana cara mereka menegakkan batu tersebut dan menumpuknya?

Namun sebelum kita masuk ke situ, mari kita lihat beberapa teori mengenai siapa yang membangunnya dan untuk tujuan apa monumen ini dibangun.

Teori Merlin
Pada abad ke-12, sejarawan Inggris bernama Geoffrey of Monmouth menulis sebuah buku berjudul "Historia Regum Britanniae" (Sejarah raja-raja Inggris). Pada buku itu ia menyajikan legenda raja Arthur yang termashyur dan penjelasan mengenai bagaimana Stonehenge dibuat pertama kali. Menurut Geoffrey, bluestone yang digunakan untuk membangun stonehenge sesungguhnya berasal dari Afrika dimana para raksasa yang hidup pada masa lampau menjaga batu-batuan tersebut karena kemampuan penyembuhan yang dimilikinya.

Para raksasa tersebut kemudian membawa batu-batuan itu menuju gunung misterius Killaraus di Irlandia dimana mereka menyusunnya menjadi lingkaran raksasa. Jadi, disanalah batu-batuan itu berada untuk beberapa lama.

Ketika raja Inggris yang bernama Aurelius Ambrosius ingin membuat tugu peringatan bagi perajurit-perajuritnya yang gugur, penyihir Merlin menyarankannya untuk menggunakan batu-batu tersebut. Usul itu disetujui, lalu Merlin menggunakan kekuatan sihirnya dan memindahkan batu-batu tersebut serta membawanya ke Salisbury lewat laut.

Teori ini menggabungkan aspek legenda Inggris dengan kekuatan supranatural Merlin sang penyihir. Walaupun menarik, namun para peneliti tidak pernah menganggap serius teori ini.

Kuil bangsa Romawi
Pada tahun 1620, seorang arsitek Inggris eksentrik bernama Inigo Jones diperintahkan oleh raja Inggris, James I, untuk mendokumentasikan struktur dan sejarah Stonehenge. Pada tahun 1655, tiga tahun setelah kematian Jones, menantunya yang bernama John Webb mempublikasikan sebuah buku berjudul "Remarkable Antiquity of Great Britain, Vulgarly called Stone-Heng, Restored". Buku ini disebutnya berasal dari catatan dokumentasi yang diwariskan oleh Inigo Jones.

Dalam buku itu disebutkan kalau Stonehenge sesungguhnya adalah sebuah kuil gaya Tuscan yang didirikan oleh bangsa Romawi pada saat penjajahan mereka di Inggris pada abad ke-1 hingga abad ke-5. Kuil ini disebutnya untuk menghormati Coelus, salah satu dewa bangsa Romawi.

Namun, teori ini segera mendapat sanggahan dari banyak penulis lainnya karena umur monumen yang dipercaya jauh melampaui masa penjajahan Romawi di Inggris.

Tempat pemujaan kaum Druid

Teori menarik lain datang dari Dr.William Stukley, seorang dokter yang merangkap sebagai peneliti reruntuhan kuno. Dr.Stukley juga merupakan salah satu anggota Freemason Inggris yang ternama. Pada tahun 1740, ia menerbitkan sebuah buku yang berusaha menjelaskan asal-usul Stonehenge.

Menurutnya, pada tahun 460 SM, Inggris didatangi oleh sejumlah peziarah dari Timur tengah, kemungkinan bangsa Finisia, yang pernah tinggal di tanah Kanaan yang ditaklukkan oleh bangsa Israel. Para peziarah inilah yang mendirikan agama Druid yang kemudian membangun Stonehenge sebagai tempat pemujaan.

Namun, sekali lagi, teori ini tidak sesuai dengan umur Stonehenge yang dipercaya jauh melampau masa Druid.

Tempat pengamatan objek-objek angkasa

Teori ini dikemukakan oleh Sir John Lockyer. Ia adalah astronom ternama Inggris yang menemukan elemen helium. Pada tahun 1901, ia menulis sebuah paper yang mengasumsikan kalau beberapa bagian dari Stonehenge, yang disebut Heel Stone, pada awalnya sejajar dengan Summer Solstice (Hari terpanjang dalam satu tahun). Karena itu Lockyer berasumsi kalau monumen ini mungkin telah digunakan oleh para astronom kuno untuk mengamati objek angkasa.

Pada tahun 1965, teori ini diperkuat oleh astronom Amerika, Gerald Hawkins, yang dengan menggunakan komputer berhasil menemukan kalau 165 titik pada struktur Stonehenge memiliki keterkaitan dengan pergerakan matahari dan bulan. Ia mengajukan teori kalau Stonehenge mungkin adalah komputer masa purba yang digunakan untuk memprediksi gerhana bulan.

Namun, teori ini juga tidak akurat karena dengan mengacu pada anggapan Lockyer, Stonehenge seharusnya dibangun pada tahun 1.800 SM. Ini tidak sesuai dengan umur Stonehenge yang jauh lebih tua.

Tempat pemujaan masa perunggu

Teori lain dikemukakan oleh Sir John Lubbock, seorang arkeolog Inggris berpengaruh pada abad ke-19. Lubbock adalah arkeolog yang pertama kali menciptakan istilah Paleolithic dan Neolithic. Pada bukunya yang terbit tahun 1865, "Prehistoric Times as Illustrated by the Ancient Remains and Manners and Customs of Modern Savages", ia menunjukkan adanya kesamaan antara Stonehenge dengan struktur monolitik lainnya di dunia, terutama yang terdapat pada kuil-kuil di India.

Mirip dengan teori pemujaan Druid, Lubbock percaya kalau tempat ini sesungguhnya adalah tempat pemujaan yang didirikan pada masa perunggu. Ini juga dikonfirmasikan dengan penemuan sejumlah peralatan yang memang berasal dari masa perunggu di dekat lokasi Stonehenge.

Hebatnya, Lubbock berhasil menentukan umur Stonehenge secara akurat dan ia juga dengan tepat memperkirakan kalau monumen itu dibangun pada periode yang sangat lama.

Tempat penyembuhan
Pada tahun-tahun belakangan ini, terdapat teori baru mengenai monumen misterius ini. Ini dikarenakan ditemukannya tengkorak-tengkorak di dekat situs tersebut. Pada sisa-sisa tengkorak yang ditemukan, terdapat beberapa tanda seperti tengkorak yang sengaja dibuka. Tanda ini menunjukkan adanya prosedur operasi pada kepala yang bersangkutan.

Berdasarkan pada penemuan ini, Prof.Timothy Darvill dari Bournemouth University dan Prof. Geofrrey Wainwright, mengajukan teori kalau monumen ini mungkin telah digunakan sebagai lokasi penyembuhan bagi orang sakit, sejenis Lourdes masa purba.

Kompleks pemakaman
Masih berdasarkan pada penemuan sejumlah kerangka di Stonehenge, Prof. Mike Parker Pearson mengajukan teori ini. Ia sendiri telah mempelajari monumen ini sejak tahun 1998.

Prof. Pearson menemukan kalau pada tahun 2600 - 2400 SM terdapat sebuah pemukiman di dekat Stonehenge. Ia percaya kalau Stonehenge telah digunakan oleh masyarakat pemukiman tersebut sebagai kuburun massal. Dalam tulisannya di Washington Post tahun 2007, ia menyebut Monumen ini sebagai "kompleks pemakaman terbesar pada masa itu".

Pada saat ini, teori tempat pemujaan dan teori pemakaman adalah teori yang paling banyak diterima oleh para peneliti.

Bagaimana mereka membangunnya?
Baiklah, sekarang kita masuk ke misteri utamanya, yaitu bagaimana mereka membangunnya?

Seperti yang saya katakan, karena karakteristiknya yang misterius, monumen ini telah menjadi subjek perdebatan panjang mengenai cara pembuatannya. Berdasarkan pada pengetahuan yang dikenal sekarang, sepertinya tidak mungkin kalau bangunan ini didirikan oleh manusia pada masa itu karena tidak adanya teknologi yang dikenal untuk mengangkut atau mendirikan batu-batu besar tersebut.

Melihat pada kenyataan ini, sebagian penulis percaya kalau bangunan ini didirikan oleh alien. Teori ini pertama kali dipopulerkan oleh Erich Von Daniken, penulis buku "Chariots of the Gods" yang terbit tahun 1968. Menurutnya, astronot masa lampau (alien) yang mengunjungi bumi di masa lalu memiliki peran dalam pembangunan berbagai struktur megalitik di seluruh dunia, termasuk Stonehenge. Argumen pendukungnya adalah karena bentuk Stonehenge yang melingkar, persis seperti sebuah pesawat alien.

Tentu saja tidak ada yang bisa membuktikan teori ini. Lagipula, mungkin saja pemahaman kita mengenai teknologi masa lampau tidak cukup memadai sehingga kita "terpaksa" melihat alternatif spiritual atau alien.

Namun, pada tahun-tahun belakangan ini, sesungguhnya ada beberapa teori yang bisa menjelaskan mengenai cara Stonehenge dibangun.

Teori ini terdiri dari dua bagian. Yang pertama adalah bagaimana menegakkan dan mengangkat batu-batu besar tersebut. Sedangkan yang kedua adalah bagaimana mengangkut batu-batu besar tersebut ke lokasi dari sebuah tempat yang cukup jauh.

Dua teori di bawah ini berurusan dengan cara menegakkan dan mengangkat batu-batu besar:

Wally Wallington dan prinsip daya ungkit
Satu metode yang cukup menarik adalah metode yang diajukan oleh Wally Wallington, seorang tukang kayu dari Michigan. Sebagai seorang tukang kayu yang berpengalaman selama 35 tahun, Wally telah menemukan cara untuk menggerakkan benda-benda berat dan besar hanya dengan menggunakan kayu. Rahasianya adalah daya ungkit atau leverage. Untuk menggerakkan sebuah batu besar, Wally membuat sebuah jalur dari kayu dengan karakteristik tertentu. Ketika sebuah batu besar ditaruh di atasnya, batu itu dengan mudah berpindah.

Wally mengatakan kalau metode yang digunakannya mungkin sama dengan metode yang digunakan oleh Edward Leedskalnin untuk membangun Coral Castle. Bahkan Wally mengklaim, kalau ia memiliki sumber daya dan waktu yang cukup, ia bisa membangun sebuah piramida tanpa menggunakan teknologi canggih.

Untuk menegakkan sebuah batu besar, Wally hanya menggunakan banyak potongan kayu yang digunakan sebagai pengganjal di tengahnya. Dengan cara ini, ia bisa menegakkan sebuah batu besar dalam waktu kurang dari satu hari.

Untuk mengetahui lebih jelasnya, kalian bisa melihat rekaman di bawah ini.


(link youtube)

Kalian juga bisa mengetahui lebih jauh mengenai Wally dengan mengunjungi websitenya theforgottentechnology.com.

Pengangkatan dengan lift roda kayu
Jika kita terbiasa berpikir dengan teknologi kuno, kita bisa menemukan banyak cara kreatif untuk membuat monumen seperti Stonehenge. Seorang insinyur bernama Nick Weegenaar punya teori bagaimana mengangkat batu besar itu dan menaruhnya di atas dua batu. Ia mengajukan teori alat pengangkat dengan roda kayu alias Litho Lift.

Lihat gambar di bawah ini:

Dengan menggerakkan roda raksasa tersebut, maka otomatis batu besar yang terikat padanya bisa terangkat dan diletakkan di atas dua batu yang telah berdiri. Saat ini Nick sedang mengerjakan model roda tersebut untuk membuktikan teorinya. Walaupun belum dipraktekkan, namun beberapa insinyur yang telah melihat rancangannya percaya kalau mekanisme itu bisa bekerja dengan baik.

Selain teori Wally dan Nick yang berurusan dengan menegakkan dan mengangkat batu-batu raksasa, ini dua teori lainnya mengenai cara mengangkutnya:

Pengangkutan dengan keranjang dahan
Teori yang berhubungan dengan pangangkutan batu ini pertama kali dikemukakan oleh insinyur bernama Garry Lavin. Menurutnya, para arsitek Stonehenge mungkin telah menggerakkan batu-batuan tersebut dengan menggunakan keranjang dahan yang digunakan untuk membungkus batu-batuan besar tersebut. Cara ini telah dipraktekkan dan bisa dilakukan.

Menurut Garry: "Saya selalu beranggapan kalau membawa batu-batuan besar itu ke lokasi monumen adalah hal yang mustahil karena gesekan dengan permukaan tanah. Namun, kenyataannya, teknologi untuk melakukan itu selalu ada di sekitar mereka."

Keranjang dahan ini ternyata juga bisa mengapung di atas air. Dengan demikian, para pekerja tersebut dapat membawa batu-batuan tersebut lewat sungai. Dalam percobaan ini, Garry berhasil menggerakkan batu seberat satu ton. Ia sedang menyiapkan eksperimen untuk menggerakkan batu seberat lima ton.

Pengangkutan dengan jalur kayu dan bearing
Baru-baru ini, para peneliti menemukan banyak batu-batu berbentuk bola kecil di dekat monumen serupa Stonehenge di Aberdeenshire, Skotlandia. Ukuran bola-bola ini kira-kira seukuran bola cricket. Pada monumen Skotlandia itu, sebagian batu yang digunakan bahkan lebih besar dibandingkan Stonehenge.

Berdasarkan penemuan ini, para peneliti menyimpulkan kalau batu-batu besar yang ada di monumen itu mungkin telah diangkut dengan menggunakan bola-bola batu tersebut.

Jadi, tim dari universitas Exeter mulai mengadakan eksperimen.

Dalam eksperimen itu mereka membangun sebuah jalur kayu yang diatasnya diletakkan bola-bola batu yang berfungsi sebagai bearing. Ketika batu raksasa itu ditaruh diatasnya, maka dengan sangat mudah batu itu bisa berpindah tempat. Bahkan para mahasiswa bisa menggerakkan batu-batu raksasa itu hanya dengan dorongan sebuah jari tangan.

Berdasarkan eksperimen ini Prof. Bruce Bradley, direktur eksperimen arkeologi dari Universitas Exeter memperkirakan kalau sebuah batu raksasa bisa bergerak sejauh 10 mil dalam sehari.

Sebuah cara yang sangat sederhana dan tidak membutuhkan teknologi tinggi. Banyak yang percaya kalau tim dari universitas Exeter ini telah berhasil memecahkan misteri pengangkutan batu-batu Stonehenge.

Memang, saat ini belum ada yang menduplikasi pembuatan Stonehenge secara lengkap, namun tidak bisa disangkal, dengan metode yang diajukan oleh para insinyur seperti Wally, Nick, Garry atau Universitas Exeter, kita memiliki cara pandang baru terhadap teknologi masa purba. Paling tidak, bukan sesuatu yang mustahil untuk membangun monumen megalitik dengan peralatan yang hanya tersedia di masa lampau.

Bangsa-bangsa kuno yang hidup ribuan tahun yang lalu ternyata tidak sebodoh yang kita duga.

Tim dari universitas Exeter berniat mengadakan eksperimen dalam skala penuh di waktu-waktu mendatang. Dengan demikian, kita bisa berharap satu persatu misteri Stonehenge akan terpecahkan dengan sempurna.


Senin, 13 Desember 2010

Foto makhluk misterius tertangkap kamera pemburu hutan - Viral marketing?

Saya kembali menerima banyak pertanyaan dari pembaca enigma mengenai foto makhluk misterius yang tertangkap kamera oleh seorang pemburu rusa di Amerika Serikat. Postingan ini adalah jawaban saya.


Sebagian orang menyebut makhluk itu Ghoul, sebagian lagi alien. Yang lain menjulukinya monster rawa. Namun, kebanyakan orang menyebutnya monster Louisiana saja.

Foto makhluk misterius ini pertama kali dipopulerkan oleh NBC33tv.com, sebuah media yang cukup berpengaruh di Amerika Serikat, pada tanggal 10 Desember 2010. Dailymail.co.uk dari Inggris kemudian juga memberitakannya pada hari yang sama.

Ini fotonya:


Jika makhluk yang terlihat di foto itu memang benar-benar ada, maka sebaiknya kalian berpikir seribu kali sebelum mengunjungi sebuah hutan pada malam hari.

NBC33 menyebutkan kalau foto ini dikirim oleh seorang Anonymous yang mendapatkannya dari kamera rusa yang dipasangnya di hutan. Ia menolak menyebutkan identitasnya, namun menyebutkan kalau foto itu diambil di Berwick, dekat kota Morgan, Louisiana. Menurutnya, ketika ia hendak memeriksa kameranya, ia menemukannya dalam kondisi hancur, namun SIM Cardnya masih ada di dalamnya. Ketika ia memprosesnya, ia menemukan foto itu.

By the way, kamera rusa adalah sebuah kamera yang biasa dipasang oleh para pemburu di dalam hutan. Kamera ini bekerja berdasarkan sensor gerak. Ketika sensor itu menangkap sebuah gerakan, otomatis kamera itu akan memotret objek tersebut.

Nah, apa yang membuat pemburu itu terkejut adalah, di dalam foto tersebut terekam satu sosok makhluk mengerikan yang tengah berlutut dengan posisi Spiderman. Ketika foto ini diserahkan ke NBC33, tentu saja segera menimbulkan kehebohan yang cukup besar.

Setelah berita ini populer diberitakan di Amerika dan Inggris, media di Indonesia juga turut memberitakannya. Salah satunya adalah Tempointeraktif.com.

Ketika pertama kali melihat foto itu, sebagian dari kalian akan menyadari kalau foto itu terlalu sempurna sehingga kita akan segera menilainya sebagai hoax.

Demikian juga saya, karena itu saya memutuskan untuk tidak mempostingnya sejak awal. Namun, karena banyak pembaca enigma yang menanyakannya kepada saya, maka saya memutuskan untuk menulis sedikit mengenai foto ini.

Sebenarnya, misteri ini sudah terpecahkan hanya dalam tempo kurang dari 24 jam sejak berita ini ditayangkan NBC33.

Salah satu blogger yang menurut saya telah berhasil membongkar misteri ini dengan baik adalah Jov West dari blog Wired Web. Saya akan menceritakan kepada kalian hasil penyelidikan Jov beserta kejanggalan-kejanggalan yang membuat kita bisa menganggapnya sebagai hoax.

Kejanggalan pertama, foto ini dipopulerkan oleh NBC dan Dailymail pada tanggal 10 Desember 2010. Ini adalah foto yang ditampilkan di situs NBC:

Lihat tanggal fotonya. Disitu tercantum tanggal 4 Desember 2010.

Namun, pada foto yang ditayangkan oleh Dailymail, tanggal yang tertera adalah tanggal 30 November 2010.


Ini menunjukkan kalau sang anonymous telah mengedit tanggal tersebut entah untuk tujuan apa.
Jika ia adalah seorang yang jujur, maka ia tidak perlu melakukan editing apapun terhadap foto tersebut.

Namun, alasan mengapa ia mengedit tanggal foto itu masih belum jelas. Yang pasti kita tahu kalau ia melakukan editing pada tanggal foto, ada kemungkinan kalau ia juga telah melakukan editing pada bagian foto yang lain. Dugaan ini tidak salah.

Tidak lama setelah foto itu beredar luas, ketahuanlah kalau foto makhluk ini ternyata pernah muncul di sebuah forum khusus berburu bernama archerytalk.com.

Di forum itu, seorang user bernama
Hillbilly Willi memposting dua foto yang salah satunya serupa dengan yang ditampilkan oleh Dailymail. Ia memposting foto tersebut pada tanggal 2 Desember 2010. Jika kalian mengunjungi situs ini dan ingin melihat foto itu, kalian harus melakukan registrasi terlebih dahulu.


Hillbilly willi menambahkan foto seekor rusa dari kamera yang sama.


Hillbilly Willi mengaku kalau ia adalah pemilik kamera yang menangkap sosok makhluk misterius tersebut.
Ini artinya ia adalah anonymous yang mengirim foto tersebut ke NBC33.

Jika kita membandingkan foto makhluk itu dengan foto rusa tersebut, maka kita bisa melihat kejanggalan lain pada foto yang mengindikasikan adanya bekas editan photoshop.

Lihat foto di bawah ini:

Di sekitar ubun-ubun (kepala) makhluk tersebut, kita bisa melihat sebuah arsiran hitam. Ini menunjukkan indikasi adanya penggunaan tool photoshop untuk menghaluskan tepi kepala makhluk itu. Pada rusa tersebut, kita tidak bisa menemukan arsiran semacam itu.

Menurut saya, arsiran ini cukup untuk membuat saya percaya 100 persen kalau foto ini adalah hasil rekayasa.

Lalu, mungkin kalian bertanya: "Apakah arsiran hitam itu sudah pasti menunjukkan indikasi photoshop? Bukankah arsiran hitam itu bisa berarti bayangan kepalanya?"

Menurut saya tidak.

Coba lihat foto yang telah saya perjelas berikut ini:

Dari foto ini kita bisa melihat kalau pohon yang ada di belakang makhluk itu memiliki jarak yang cukup jauh dari kepalanya. Dengan jarak yang seperti ini, dan posisi kamera yang lebih tinggi dari kepalanya, mustahil bayangan kepalanya bisa tercipta pada batang pohon seperti itu.

Lalu, kalau memang foto itu hasil rekayasa, untuk tujuan apa?

Ada dua kemungkinan. Pertama, tentu saja hanya untuk tujuan iseng. Hillbilly Willi mungkin hanya ingin membuat heboh. Ini sering kita jumpai dimanapun di dunia sehingga foto-foto seperti ini seharusnya tidak lagi membuat kita heran.

Kemungkinan kedua, foto ini disebarkan untuk tujuan viral marketing. Masih ingatkah postingan saya mengenai kerangka raksasa Jabal Barez? Nah, foto ini mungkin telah dibuat untuk tujuan yang sama.

Jika ini memang untuk tujuan viral marketing, maka ada dua dugaan.

Dugaan pertama, foto ini disebarkan untuk promosi film Super 8 yang disutradarai oleh JJ Abram (diproduseri Stephen Spielberg). Film ini berkisah mengenai Area 51 dan alien. Indikasi ini pertama kali dirilis oleh situs movieweb.com yang mengatakan kalau "sumber dari dalam produksi film tesebut" menyebutkan kalau foto tersebut memang disebarkan untuk tujuan viral marketing film super 8. Namun tidak ada bukti kuat yang diberikan untuk mendukung pernyataan "sumber" tersebut.

Dugaan kedua dikemukakan oleh playstationlifestyle.net. Mereka curiga kalau foto ini adalah viral marketing untuk game playstation Resistance 3 (Playstation again?). Kecurigaan ini muncul karena sebuah tweet yang dikeluarkan oleh Insomniac Games (yang membuat game tersebut) pada saat foto tersebut heboh di dunia maya:

Artinya kurang lebih seperti ini: "Ups, sepertinya salah satu berhasil kabur. Jika kalian melihat seekor Grim sedang berkeliaran..mohon untuk membawanya kembali ke Insomniac Games, Burbank, California."

Di game tersebut, ada karakter yang disebut Chimera yang memang memiliki rupa seperti makhluk di dalam foto tersebut.


Yang mana yang benar?

Untuk saat ini, kita tidak punya bukti kuat untuk menyatakan kalau foto ini adalah untuk tujuan viral marketing. Jika memang foto ini disebarkan untuk tujuan viral marketing, maka itu artinya Hillbilly Willi adalah kaki tangan JJ Abram atau Insomniac Games.

Terus terang, saya meragukan teori viral marketing. Saya lebih percaya kalau foto ini disebarkan hanya untuk tujuan iseng. Soalnya Hillbilly adalah anggota lama forum tersebut (bergabung sejak 20 Oktober 2009) yang juga sering memberikan thread mengenai topik-topik berburu lainnya.


Tetapi untuk mengetahuinya dengan pasti, kita tunggu saja. Film super 8 akan dirilis pada bulan Juni 2011 dan Game Resistance 3 pada bulan September 2011.

Biasanya kita akan mengetahuinya dengan pasti setelah film atau game tersebut beredar.

Bagi saya sendiri, motivasi penyebaran foto ini tidak terlalu penting. Yang penting adalah saya tahu kalau foto ini adalah hasil sebuah rekayasa.

Tetapi jika kalian memilih untuk percaya kalau foto itu benar-benar menampakkan makhluk yang nyata, maka saya tidak akan mendebatnya.

Baca juga: Fosil raksasa Jabal Barez - Salah satu hoax terbaik dunia maya.

(semua sumber dan linkback sudah saya cantumkan di dalam tulisan)

Kamis, 09 Desember 2010

Peristiwa aneh di New Jersey - Seorang pria terlihat jatuh dari langit dan menghilang!

Di New Jersey, sebuah peristiwa membingungkan terjadi pada bulan September kemarin.


Saya teringat dengan sebuah adegan film mengenai time travel. Dalam salah satu adegan, sang time travel jatuh dari gedung yang tinggi. Sebelum tubuhnya menyentuh tanah, ia mengaktifkan peralatannya yang canggih. Dengan segera sebuah portal ruang dan waktu terbuka. Time traveler tersebut masuk ke dalam portal tersebut, berpindah ruang dan waktu, dengan demikian selamat dari maut yang telah menantinya.

Nah, saya kembali teringat dengan adegan film ini ketika membaca sebuah berita mengenai peristiwa misterius yang terjadi di New Jersey. Walaupun kisah ini sederhana saja, namun cukup menimbulkan rasa ingin tahu. Jadi, saya ingin menceritakannya kepada kalian, para pembaca.

Pada tanggal 14 september 2010, pukul 15.20, telepon berdering di kantor polisi Egg Harbor, New jersey.

Di ujung telepon terdengar suara seorang wanita melaporkan apa yang baru saja disaksikannya, yang kemudian segera ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian.

Namun, apa yang terjadi sesungguhnya tetap menjadi teka-teki hingga hari ini.

Wanita yang menelepon tersebut adalah Kelly Hale yang bekerja di sebuah klinik hewan di Egg Harbor. Ketika petugas polisi mendatanginya, Kelly kembali menceritakan apa yang telah dilihatnya.

Saat itu, Kelly bersama beberapa rekannya sedang berada di klinik tempatnya bekerja. Tiba-tiba, dari jendela ruangannya (lantai dasar), Kelly bersama dua rekannya melihat seorang pria jatuh dari langit.

Ya, betul. Seorang pria jatuh dari langit.

"Saya melihat pria itu jatuh dengan sudut seperti ini." Kata Kelly sambil memperagakannya dengan tangan.

"Posisi jatuhnya lurus, tanpa parasut, tanpa paraglider. Kami bisa melihat kaki dan lengannya mengepak serta bajunya yang berwarna hitam, abu-abu dan biru, biru gelap seperti pakaian angkatan laut. Tidak ada keraguan bagi kami kalau yang jatuh itu adalah manusia. Kami yakin 100 persen. "

Kelly Hale

Mendengar laporan ini, polisi segera menyiapkan sebuah tim yang bekerjasama dengan petugas penjaga pantai. Tim ini segera melakukan pencarian besar-besaran.

Kelly dan rekan-rekannya menyaksikan pria itu jatuh di arah barat laut rute 322 dan Foster Avenue sehingga ia diperkirakan jatuh ke arah pepohonan yang ada di wilayah itu. Helikopter dan petugas darat pun dikerahkan untuk menyisir wilayah itu.

Tetapi, walaupun daerah itu telah diperiksa dengan teliti, tidak ditemukan mayat ataupun tanda-tanda adanya seseorang yang jatuh.

Seakan-akan pria misterius tersebut lenyap begitu saja.


Lokasi jatuhnya pria misterius tersebut

Paul Whitmore, komandan penjaga pantai, yang ikut dalam usaha pencarian berkata:
"Kami tidak melihat ada tanda-tanda kerusakan akibat tertimpa benda jatuh, kami tidak menemukan dahan-dahan pohon yang patah atau sesuatu yang seperti itu. Kami tidak menemukan sesuatu yang tidak biasa. Tetapi kami juga tidak bisa menyimpulkan kalau peristiwa itu tidak terjadi."
Pada saat kejadian, Kelly dan teman-temannya melihat sebuah pesawat kecil di kejauhan. Namun ia tidak bisa memastikan apakah pesawat itu punya keterkaitan dengan pria yang jatuh itu.

Pada pukul 23.00, petugas kepolisian menghentikan usaha pencarian, namun tetap menyebarkan berita tersebut dan meminta warga untuk memberikan laporan jika mengetahui sesuatu yang mungkin berkaitan dengan peristiwa ini.

Sampai hari ini, tidak ada informasi lebih lanjut yang masuk ke kepolisian. Tidak ada laporan penerjun payung yang hilang, tidak ada aktifitas terjun payung yang dilaporkan terjadi pada hari itu dan juga tidak ada laporan penemuan mayat.

Dengan kata lain, tidak ada tanda-tanda kalau seorang pria pernah jatuh dari langit.

Mungkinkah Kelly dan teman-temannya berbohong?

Ataukah seorang pria benar jatuh dari langit? Jika iya, bagaimana ia bisa menghilang?

Misterius kan?

Bisakah kalian memikirkan kemungkinan-kemungkinannya?

Di bawah ini adalah cuplikan berita dari stasiun televisi lokal mengenai peristiwa ini. Sebelum cuplikan berita itu tampil, akan ada iklan selama beberapa detik.
(Video ini mungkin tidak bisa dilihat di beberapa browser - seperti Google Chrome. Sebaiknya gunakan Mozilla Firefox)




(abclocal.go.com)

Selasa, 07 Desember 2010

Moberly and Jourdain Incident - Peristiwa misterius di Petit Trianon

Setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda terhadap suatu masalah. Ada yang memandangnya dari sisi spiritual, dan ada yang memilih untuk memandangnya dari sisi sains, walaupun fiksi sains sekalipun. Ini bisa terlihat dari sebuah peristiwa misterius yang dikenal dengan sebutan Moberly Jourdain Incident.


Sebagian orang percaya kalau insiden itu adalah contoh kasus Time Slip atau kembali ke masa lampau tanpa disengaja. Yang lain beranggapan kalau kasus itu adalah kasus yang berhubungan dengan dunia supranatural. Mereka yang percaya dengan teori supranatural lebih suka menyebut peristiwa itu dengan sebutan The Ghosts of Versailles atau The Ghosts of Trianon.

Kisah ini kemudian menjadi kontroversial dan menarik perhatian yang cukup besar. Bahkan konon peristiwa ini disebut turut memberikan inspirasi bagi JRR Tolkien, penulis trilogi "Lords of the Ring".

Semuanya bermula ketika dua wanita Inggris memutuskan untuk melakukan perjalanan liburan ke Paris pada tahun 1901.

Liburan yang tidak terlupakan
Charlotte Anne Moberly dan Eleanor Jourdain adalah dua wanita yang berasal dari latar belakang keluarga yang terpelajar. Ayah Moberly adalah kepala sekolah Winchester College yang kemudian menjadi uskup Salisbury. Demikian juga dengan Jourdain. Ayahnya adalah seorang pendeta di Ashbourne. Kakak perempuannya adalah seorang sejarawan seni, sedangkan kakak laki-lakinya adalah seorang ahli matematika.

Charlotte Anne Moberly dan Eleanor Jourdain

Jadi, kita mendapatkan dua wanita dengan reputasi yang baik.

Suatu hari, kedua wanita ini memutuskan untuk pergi berlibur ke beberapa tempat di Eropa dan salah satu tujuan persinggahan mereka adalah Paris. Pada tanggal 10 Agustus 1901, kedua wanita itu sudah ada di dalam sebuah kereta yang akan membawa mereka ke Versailles.

Setiba disana, bersama rombongan turis lainnya, mereka berkeliling di kompleks istana Versailles yang megah.

Kompleks Istana Versailles

Moberly dan Jourdain tidak menyadari kalau sebentar lagi mereka akan mengalami sesuatu yang luar biasa.

Petit Trianon yang Misterius
Setelah berkeliling untuk beberapa lama, mereka memutuskan untuk mengunjungi Petit Trianon, salah satu bangunan yang ada di kompleks itu.

Petit Trianon

Di tempat ini, ratu Marie Antoinette (1755-1793) biasa datang untuk beristirahat dan menjauhkan diri dari urusan-urusan istana.

Moberly dan Jourdan masuk ke taman bunga Trianon sambil mengagumi bunga-bunga yang ada disitu.

Kemudian keduanya menyadari kalau mereka tidak lagi mengenali pemandangan di sekitarnya. Seakan-akan mereka sedang berada di sebuah taman yang asing, berbeda dengan apa yang telah mereka lihat sebelumnya. Sepertinya mereka telah tersesat.

Dan peristiwa misterius itu terjadi!

Pemandangan dari masa lampau
Kedua wanita yang kebingungan itu kemudian berusaha mencari jalan keluar. ketika mereka berbelok di satu sudut jalan, mereka melihat sebuah rumah petani yang sudah kosong dan sebuah bajak tergeletak di sisi jalan setapak.

Tiba-tiba mereka merasakan sebuah perasaan aneh. Seakan-akan ada sebuah tekanan berat memenuhi pikiran mereka dan semuanya terasa begitu asing.

Lalu, entah darimana datangnya, dua pria muncul. Keduanya mengenakan pakaian aneh yang tidak mereka kenal, yaitu jas panjang berwana hijau abu-abu dengan topi tiga sudut.

Moderly dan Jourdain kemudian mendekati kedua pria tersebut dan bertanya bagaimana caranya supaya mereka bisa kembali ke Petit Trianon.

Kedua pria asing itu menunjuk jalan setapak yang sebelumnya tidak terlihat oleh mereka.

Setelah menelusuri jalan itu, Jourdain melihat sebuah pondok dengan seorang wanita dan seorang anak perempuan di pintu depannya. Wanita itu sedang menyodorkan sebuah kendi air minum untuk anak perempuan itu.

Anehnya, Moberly tidak bisa melihat pondok ataupun wanita dan anak perempuan itu, namun ia bisa merasakan perubahan pada atmosfer di sekitarnya. Ia menyadari kalau suasana telah berubah menjadi begitu tenang dan sunyi.

Ia mendeskripsikannya:
"Tiba-tiba semuanya terlihat tidak natural, karenanya menjadi sangat tidak nyaman. Bahkan pepohonan terlihat begitu datar dan tidak ada tanda-tanda kehidupan, seperti kayu-kayu buatan saja. Tidak ada efek dari cahaya matahari dan tidak ada angin yang berhembus."
Perubahan pada atmosfer ini diiringi dengan perasaan tertekan yang semakin menjadi-jadi. Ditambah lagi dengan suhu yang cukup panas dan wangi bunga-bunga. Kedua wanita itu merasa seperti orang sakit.

Jadi, mereka memutuskan untuk beristirahat di bawah sebuah pohon sambil mengipas-ngipas.

Moberly dan Jourdain bukan wanita yang gampang panik. Keduanya berasal dari keluarga terpelajar dan biasa menanggapi sesuatu dengan tenang dan berpikiran jernih. Namun kali ini mereka merasakan ada sesuatu yang tidak beres dan mereka tidak bisa menjelaskannya.

Setelah beristirahat sejenak, keduanya kembali berjalan. Kali ini mereka menemukan sebuah gazebo. Lalu mereka menghampirinya.

Ketika sedang berjalan menuju tempat itu, mereka melihat seorang pria sedang duduk disitu. Mereka tidak tahu dari mana pria itu datang. Namun yang membuat mereka kaget adalah penampilannya yang cukup mengerikan. Wajahnya menyeringai dan terlihat seperti seseorang yang sedang menderita cacar.

Menurut Jourdain:
"Pria itu memutar wajahnya perlahan-lahan, dan terlihatlah kalau wajahnya penuh dengan bintik-bintik seperti cacar. Kulitnya gelap dan ekspresinya terlihat seperti orang jahat. Walaupun aku tidak merasa ia sedang memperhatikan kami, namun aku bisa merasakan kejijikan yang luar biasa."
Tiba-tiba, terdengar sebuah teriakan yang menyatakan kalau mereka telah salah mengambil jalan. Suara itu ternyata berasal dari seorang pria tinggi bermata gelap. Rambutnya yang sedikit keriting terlihat menyembul dari balik sombrero yang dikenakannya.

Kedua wanita itu memutuskan untuk mengikuti sarannya. Lalu mereka membalikkan badan dan kembali ke jalur semula. Kemudian, mereka melihat sebuah jembatan kecil. Setelah berjalan melewati jembatan itu, mereka ternyata sampai ke sebuah taman.

Namun peristiwa aneh yang dialami belum selesai.

Di taman itu, Moberly melihat seorang wanita sedang duduk di sebuah bangku. Ia mengenakan pakaian model kuno dengan syal berwarna hijau pucat. Namun, Jourdain tidak bisa melihatnya.

Awalnya Moberly mengira kalau wanita itu seorang turis, namun ia menyadari kalau turis tidak mungkin mengenakan pakaian dengan model yang kuno seperti itu.

Tiba-tiba seorang pria muncul dari salah satu bangunan disitu sambil membanting pintu. Pria itu mengatakan kepada Moberly dan Jourdain kalau gerbang menuju Petit Trianon ada di sebelah bangunan yang satunya. Ketika mereka berjalan memutar menuju sisi lain dari bangunan itu, mereka menemukan rombongan turis lainnya.

Perasaan tertekan yang terus menerus dirasakan mulai terangkat dan semuanya kembali menjadi normal.

Hantu Petit Trianon
Setelah pulang dari perjalanan liburan itu, Moberly dan Jourdain menyimpulkan kalau Petit Trianon sesungguhnya didiami oleh roh-roh dari masa lampau dan mereka memutuskan untuk meneliti lebih jauh sejarah Petit Trianon.

Dari hasil penyelidikan mereka mengenai sejarah Perancis yang berhubungan dengan Petit Trianon, mereka menemukan kalau pada tanggal 10 Agustus 1792, tanggal yang sama dengan tanggal kunjungan mereka, istana Tuileries di Paris dikepung oleh para pemberontak dan para penjaga istana turut dibantai. Peristiwa ini membuat keluarga kerajaan melarikan diri mencari perlindungan.

Moberly dan Jourdain mulai berpikir apakah dengan suatu cara mereka telah melihat hantu-hantu keluarga kerajaan atau melihat kembali situasi di masa lampau.

Kecurigaan ini menjadi semakin kuat ketika Moberly melihat lukisan Marie Antoinette karya Wertmuller. Ia terkejut karena menemukan kalau wanita yang dilihatnya sedang duduk di taman sangat mirip dengan Marie Antoinette yang tergambar di lukisan itu. Bahkan pakaian yang dikenakannya pun sama.

Setelah melihat beberapa lukisan lainnya, keduanya menemukan kalau pria yang memiliki wajah dengan cacar ternyata sangat mirip dengan musuh Marie Antoinette yang bernama Comte de Vaudreuil yang memang memiliki karakter wajah seperti itu.

Marie Antoinette


Comte de Vaudreuil

Dalam beberapa kesempatan, keduanya kembali mengunjungi Petit Trianon. Mereka menemukan pemandangan berbeda dengan yang mereka lihat pada waktu itu. Mereka tidak bisa menemukan gazebo atau jembatan kecil yang yang mereka lewati. Namun dari hasil riset, diketahui kalau jembatan itu ada disitu pada tahun 1789.

Dari hasil penelitian pula terungkap kalau jas panjang berwarna hijau abu-abu yang dikenakan dua pria yang mereka lihat ternyata seragam para penjaga istana pada masa Ratu Antoinette.

Moberly dan Jourdain kemudian mempublikasikan pengalaman mereka dalam sebuah buku yang berjudul "An Adventure" yang diterbitkan pada tahun 1911. Keduanya menggunakan pseudonim Elizabeth Morison dan Frances Lamont. Identitas dua penulis ini baru terungkap pada tahun 1931 setelah kematian mereka.

Setelah identitas asli mereka terungkap, para peneliti semakin tertarik menyelidiki kasus ini mengingat latar belakang mereka yang terpelajar.

Penjelasan Alternatif
Beberapa penulis percaya kalau kedua wanita itu mengalami apa yang disebut dengan Time Slip. Tanpa sengaja, entah dengan cara bagaimana, keduanya kembali ke tahun antara 1789-1792 ketika terjadi peristiwa pengepungan istana Tuileries. Namun, tidak ada yang bisa menjelaskan bagaimana proses ini bisa terjadi.

Sebagian lain, termasuk Moberly dan Jourdain, percaya kalau apa yang dilihat mereka adalah hantu-hantu dari masa lampau. Hal ini juga dipercaya juga oleh banyak penulis lainnya sehingga mereka lebih suka merujuk peristiwa ini dengan istilah Ghosts of Versailles atau Ghosts of Trianon.

Penjelasan lain yang cukup supranatural adalah Retrocognition, yaitu pengetahuan mengenai sebuah peristiwa di masa lampau yang tidak didapat dari hasil belajar. Mereka yang percaya dengan penjelasan ini percaya kalau kedua wanita tersebut mendapatkan penglihatan mengenai peristiwa masa lampau. Teori ini tidak berhubungan dengan hantu, melainkan hanya dengan fenomena paranormal yang juga tidak bisa dijelaskan dengan sains.

Penjelasan lain yang mencoba untuk melihat dari sisi rasional dikemukakan oleh Philippe Julian pada tahun 1965. Ia mengatakan kalau pada tahun kunjungan Moberly dan Jourdain, ada seorang pejabat setempat bernama Robert de Monstesquiou yang suka mengadakan pesta dimana para tamunya diwajibkan mengenakan pakaian model kuno dan menampilkan tari-tarian. Moberly dan Jourdain mungkin telah tanpa sengaja masuk ke tempat para tamu ini mengadakan latihan untuk penampilan mereka.

Walaupun sukar untuk menerima argumen Julian, namun ternyata bukan hanya dia yang beranggapan seperti ini. Bahkan kalangan peneliti fenomena paranormal yang tergabung dalam Society for Psychical Research pun beranggapan kalau kedua wanita itu telah salah menginterpretasikan apa yang dialami mereka. Misalnya, dari hasil penyelidikan yang mereka lakukan, ditemukan sebuah peta taman Trianon yang berasal dari tahun 1903 yang jelas menunjukkan kalau memang ada jembatan kecil di tempat itu.

Mungkin argumentasi yang paling membawa kerusakan besar pada reputasi kedua wanita itu adalah yang dikemukakan oleh W.H Salter, seorang penulis, pada tahun 1950. Ia meneliti surat-surat korespondensi antara Moberly dan Jourdain dengan Society of Psychical Research dan menemukan kalau banyak deskripsi di dalam kisah mereka sesungguhnya baru ditambahkan pada tahun 1906 setelah keduanya melakukan riset mendalam mengenai Petit Trianon. Menurut Salter, kedua wanita ini mungkin telah membesar-besarkan pengalaman mereka.

Jadi, apa yang sesungguhnya terjadi pada Moberly dan Jourdain? Apakah mereka telah membuat sebuah cerita fiksi?

Ataukah mereka memang mengalami sesuatu yang supranatural di Petit Trianon?

(wikipedia, Hubpages.com)

Kamis, 02 Desember 2010

Berita dari konferensi pers NASA mengenai "Alien" - penemuan bentuk kehidupan unik yang baru

Beberapa hari yang lalu, NASA telah menimbulkan kehebohan di dunia maya dengan mengumumkan akan diadakannya konferensi pers yang isinya disebut "akan membawa dampak besar bagi pencarian bukti kehidupan luar angkasa". Perkataan ini telah membuat media dan para blogger berspekulasi mengenai kemungkinan telah ditemukannya kehidupan di luar angkasa oleh NASA.


Media-media segera menurunkan berita dengan judul seperti:

"Did they find ET?"

atau

"Has NASA found little green men?"

Di Indonesia, Kompas.com memberitakannya dengan judul: "NASA menemukan Alien?"

Vivanews bahkan memberitakannya dengan judul: "Besok, NASA gelar konpers soal alien", tanpa tanda tanya dibelakang judul tersebut.

Salah seorang blogger ternama di Amerika percaya kalau NASA mungkin telah menemukan kehidupan di Titan, bulan Saturnus. Blogger-blogger lain bahkan bertanya-tanya, apakah penemuan mayat alien di Roswell juga akan diumumkan.

Jadi, beberapa pembaca meminta saya untuk memposting hasil konferensi pers NASA yang telah dilakukan hari ini waktu Indonesia.

Nah, inilah hasil konferensi pers tersebut, cukup membosankan sebenarnya.

NASA mengadakan konferensi pers bukan untuk mengumumkan penemuan bentuk kehidupan cerdas di luar angkasa (alien). Mereka memang menemukan bentuk kehidupan yang luar biasa, namun bukan di planet lain, melainkan di bumi ini.

Penemuan yang dimaksud adalah penemuan mikroba di danau Mono, California.

Mikroba ini bukan mikroba sembarangan. Ia bisa bertahan hidup dan bereproduksi dengan menggunakan arsenik, sebuah elemen yang sebelumnya dianggap beracun bagi kehidupan.

Selama ini, kita mengenal ada enam elemen utama yang membentuk kehidupan di bumi ini, yaitu: Karbon, Hidrogen, Nitrogen, Oksigen, Fosforus dan Sulfur.

Fosforus sendiri adalah salah satu unsur penting pendukung DNA dan RNA dan dianggap sebagai elemen penting bagi semua sel hidup.

Mikroba yang ditemukan di danau Mono bisa mengganti Fosforus dengan Arsenik di dalam komponen selnya.

Walaupun Arsenik memiliki struktur kimiawi yang mirip dengan Fosforus, namun elemen ini berbahaya bagi bentuk kehidupan di bumi karena ia bisa mengganggu jalur metabolisme.

Felisa Wolfe Simon, salah seorang ahli Astrobiologi dari NASA yang juga kepala tim peneliti yang menemukan mikroba ini mengatakan:
"Kami tahu kalau memang ada beberapa jenis mikroba yang bisa bernapas dengan Arsenik. Namun apa yang kami temukan ini adalah sesuatu yang baru. Mikroba-mikroba tersebut membangun tubuhnya dengan menggunakan Arsenik."
"Jika sesuatu di bumi ini bisa melakukan hal yang tidak terduga seperti itu, pasti ada hal lain lagi yang bisa dilakukan oleh kehidupan yang belum pernah kita lihat sebelumnya."
Penemuan ini tentu saja akan mengubah ilmu pengetahuan yang selama ini kita kenal. Selama ini, para peneliti selalu menggunakan patokan sains yang telah dikenal untuk menemukan planet yang memiliki karakteristik yang bisa mendukung kehidupan. Kini patokan itu telah bertambah luas.

"Definisi kehidupan baru saja berkembang," Kata Ed Weiler, Salah seorang pejabat di departemen ilmu pengetahuan NASA.
"Sementara kita terus berusaha untuk menemukan tanda-tanda kehidupan di sistem tata surya kita, mungkin kita harus berpikir lebih luas, lebih beragam dan mempertimbangkan kehidupan lain yang tidak kita kenal sebelumnya."
Mikroba ini, yang disebut GFAJ-1, adalah anggota dari kelompok bakteri Gammaproteobacteria.

Penemuan ini pertama kali terjadi ketika para peneliti membawa mikroba-mikroba tersebut ke laboratorium dan mengembangkannya. Ketika mereka mengganti Fosforus dengan Arsenik, mikroba tersebut terus bertumbuh. Bahkan mereka menggunakan Arsenik itu untuk membangun sel-sel baru sehingga elemen itu menjadi bagian dari sistem biokimianya, seperti DNA, protein dan membran sel.

Tim peneliti ini memutuskan untuk meneliti danau Mono karena kondisinya yang tidak biasa. Danau ini dikenal memiliki kadar garam, Alkalin dan Arsenik yang tinggi akibat terpisahnya danau ini dari sumber air tawar selama lebih dari 50 tahun.

Konferensi pers ini mungkin mengecewakan bagi para penggemar alien. Namun, paling tidak NASA benar ketika mereka mengatakan kalau penemuan ini bisa membawa dampak besar bagi usaha pencarian kehidupan di luar angkasa. Sekarang mereka bisa berpikir di luar kotak dan melihat kepada kemungkinan yang lebih luas.

Baca juga: Lima makhluk bumi yang mungkin bisa hidup di luar angkasa.

(nasa.gov)